Karnaval Budaya SMAN 1 Wonotunggal Jadi Cara Unik Kenalkan Kearifan Lokal ke Masyarakat

Karnaval Budaya SMAN 1 Wonotunggal
Pelajar SMA 1 Wonotunggal saat mengikuti Karnaval Budaya Gelora Pelajar Pancasila Pelestarian Kearifan Lokal Berwawasan Global, Rabu (10/5/2023). (Radar Pekalongan/Novia Rochmawati)
0 Komentar

BATANG – Lebih dari 33 kelompok siswa unjuk gigi menampilkan kearifan lokal Wonotunggal dan sekitarnya dalam Karnaval Budaya SMAN 1 Wonotunggal, Rabu (10/5/2023). Ada berbagai macam kearifan lokal yang dihadirkan, mulai dari tradisi nyadran, tradisi tedhak sinten, tari sintren, tarian petik teh pagilaran, tarian serabi kalibeluk, dan aneka kearifan lokal lainnya.

Para pelajar pun mampu mewujudkan hasil riset mereka tentang kearifan lokal dengan kreativitas mereka sendiri. Sehingga meski ada kesamaan kearifan lokal, tetapi mampu disuguhkan dengan berbeda. Bahkan beberapa diantaranya membuat properti pendukung yang apik dan dibarengi dengan penampilan tari.

Kepala SMAN 1 Wonotunggal, Marcha Sholicha menjelaskan, jika tema Kearifan Lokal ini menjadi implementasi program Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), ketiga yang dilakukan sekolahnya.

Baca Juga:Temukan 5.760 Rokok Ilegal di Batang, Pengedar Diberikan PeringatanDicari Crew Yasaka Fried Chicken Pekalongan, Usia Maksimal 25 Tahun

“Karnaval Budaya SMAN 1 Wonotunggal ini diharapkan bisa membentuk siswa yang open minded serta berwawasan global. Tetapi tetap berkepribadian dan memahami kearifan lokal. Sehingga sekolah mempersilahkan siswa untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya, tetapi tetap mengenal dan melestarikan budaya dari generasi ke generasi,” ujarnya saat diwawancarai di sela kegiatan.

Pihaknya mengapresiasi apa yang telah ditampilkan siswanya. Karena siswa tidak hanya sekadar menampilkan, tetapi hal ini juga sebagai pertanggungjawaban akan program yang telah dilakukan selama tiga Minggu. Dimana sebelumnya untuk mendukung tema ini, siswa telah melakukan riset terkait kearifan lokal dengan pihak terkait.

“Mereka tampil seperti ini sebelumnya sudah observasi sudah survei ke lingkungan mencari data yang valid, dan bisa ditampilkan. Dan selanjutnya ini tak hanya tampil di depan warga sekolah, tapi di arak keliling desa sekitar agar masyarakat juga lebih mengenal Kearifan Lokal yang ada di sekitar mereka,” harapnya.

Secara tidak langsung, lewat Karnaval budaya SMAN 1 Wonotunggal ini juga telah mengimplementasikan enam dimensi program P5. Meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, Berkebinekaan global, Bergotong-royong, Mandiri.Bernalar kritis, dan Kreatif.

Karnaval Budaya SMAN 1 Wonotunggal Bisa Munculkan Bibit Seniman Batang

0 Komentar