10 Kiat Mempererat Cinta Suami-Istri, Agar Biduk Rumah Tangga Harmonis

kiat mempererat cinta suami-istri
Ilustrasi rasa cinta suami-istri (Sumber foto: freepik.com)
0 Komentar

Perbuatan sebagian orang, ketika seorang istri menjemput suaminya yang datang dari luar kota atau dari luar negeri, ia mencium pipi kanan dan pipi kiri di tempat umum. Demikian ini tidak tepat.

Memberikan penghormatan dengan hangat tidak mesti dengan mencium pasangannya. Misalnya, seorang suami dapat memanggil istrinya dengan baik, tidak menjelek-jelekkan keluarganya, tidak menegur istrinya di hadapan anak-anak mereka.

Seorang istri bisa melakukan penghormatan dengan menyambut kedatangan suaminya di depan pintu. Apabila suami hendak bepergian, istri menyiapkan pakaian yang telah diseterika dan dimasukkannya ke dalam tas dengan rapi.

Baca Juga:Patroli Balon Udara di Kedungwuni, Polisi Amankan 6 Balon Udara yang Baru DibuatSekda Sidak RSUD Kajen, Antrean Panjang di Poli Penyakit Dalam Harus Diatasi, Pasien Antre 9 Jam

Suami hendaknya menghormati istrinya dengan mendengarkan ucapan istri secara seksama. Sebab terkadang, ada sebagian suami, jika istrinya berbicara, ia justru sibuk dengan handphonenya atau sambil membaca koran. Dia tidak serius mendengarkan ucapan istri. Dan jika menanggapinya, hanya dengan kata-kata singkat. Jika istri mengeluh, suami mengatakan “hal seperti ini saja dipikirkan!”. Meskipun sepele atau ringan, suami hendaklah menanggapinya dengan serius, karena bagi istri mungkin merupakan masalah yang besar dan berat.

Eratkan rasa cinta dan sayang agar keluarga harmonis (Sumber foto: freepik.com)

  1. Hendaklah Memuji Pasangannya

Saling memuji pasangan bisa jadi kiat mempererat cinta suami-istri. Pasalnya, di antara kebutuhan manusia adalah keinginan untuk dipuji, namun dalam batas-batas yang wajar.

Dalam masalah pujian ini, para ulama telah menjelaskan, bahwa pujian diperbolehkan atau bahkan dianjurkan dengan syarat-syarat untuk memberikan motivasi, pujian itu diungkapkan dengan jujur dan tulus, dan pujian itu tidak menyebabkan orang yang dipuji menjadi sombong atau lupa diri.

Abu Bakar As Siddiq Radhiyallahu ‘anhu pernah dipuji, dan dia berdoa kepada Allah: “Ya, Allah. Janganlah Engkau hukum aku dengan apa yang mereka ucapkan. Jangan jadikan dosa bagiku dengan pujian mereka, jangan timbulkan sifat sombong. Jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangka, dan ampunilah aku atas perbuatan-perbuatan dosa yang mereka tidak ketahui”.

Seorang istri senang pujian dari suaminya, khususnya di hadapan orang lain, seperti keluarga suami atau istri. Dia tidak suka jika suami menyebutkan aibnya, khususnya di hadapan orang lain. Jika masakan istri kurang sedap jangan dicela.

0 Komentar