CDC UIN Gus Dur Adakan Pelatihan Milenial Creative Content Creator
PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Sebanyak 151 mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan (UIN Gus Dur) diajari cara membuat konten kreatif.
Mereka mendapatkan pelatihan Milenial Creative Content Creator yang diadakan oleh Carier Development Center (CDC) UIN KH Abdurrahman Wahid di Gedung Perpustakaan lantai 3 Kampus 2 UIN Gus Dur, Kajen, Kabupaten Pekalongan, pada Rabu 23 November 2022.
Pemateri atau narasumber pelatihan ini adalah Teguh Santoso, seorang content creator yang memiliki kanal Youtube dengan 361 ribu subscriber.
Baca Juga:Baru 5 Pendaftar Kirimkan Dokumen Sayembara Ide Desain Masjid Ikonik Pekalongan Baru19 Menwa Dibekali Ilmu Medan Peta dan Kompas dari Kodim 0710/Pekalongan
Dalam pemaparannya, Teguh menyebut bahwa semua media sosial adalah etalase dari semua yang kita pikirkan menjadi sebuah konten.
“Dalam membuat konten harus yang spesifik, jangan terlalu luas agar menarik perhatian penonton,” kata Teguh.
Teguh mengatakan membuat konten kreatif diawali dari hal-hal yang kita sukai. Dari hal yang disukai itu ditambah menyediakan waktu dan tenaga, maka membuat konten kreatid akan menjadi hal yang kita kuasai.
Dia juga mengungkapkan bahwa prospek menjadi content creator di era digital sangat menjanjikan.
“Yang penting terus konsisten dalam berkarya dengan alat yang ada,” kata videografer yang juga kru Batik TV ini.
Setelah selesai pemaparan materi, Teguh mengajak para peserta untuk parktik langsung ke lapangan.
Dalam praktiknya teguh menunjukkan kepada para peserta bagaimana cara mengambil bahan video yang baik sebelum masuk ke proses editing.
Baca Juga:Lahan Masjid Ikonik Pekalongan Baru Mulai DiurukInilah Sederet Aktris Cantik dalam Drakor Viu Original Reborn Rich
Di sela-sela praktik, Teguh sambil menyampaikan teori terkait apa yang sedang dipraktikkan.
Ketua panitia pelatihan, Rikzam, mengatakan antusiasme mahasiswa sangat luar biasa untuk mengikuti pelatihan ini.
Dia menyebutkan masih banyak mahasiswa yang ingin bergabung dalam pelatihan tersebut. Namun karena kuota terbatas, panitia belum bisa memfasilitasinya.
“Karena daya tampung ruang supaya kegiatan bisa berjalan efektif hanya 150,” ungkap Rikzam.
Rikzam berharap mahasiswa bisa menyerap ilmu yang disampaikan oleh pemateri. (way)