Pergeseran Tanah Masih Terjadi, di Lokasi Jalan Ambles di Sragi

Pergeseran Tanah Masih Terjadi, di Lokasi Jalan Ambles di Sragi
Warga buat jalan darurat di embong atau jalan inspeksi di sebelah jalan ambles, agar pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara motor bisa melalui jalur Purworejo-Kalijambe. (Hadi Waluyo)
0 Komentar

KAJEN, Radarpekalongan.id – Kondisi jalan ambles di jalan penghubung Desa Purworejo dengan Kalijambe di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan hingga Selasa (21/11/2022), masih labil. Pergeseran tanah masih terus terjadi.

“Masih terjadi pergeseran tanah, sehingga kami upayakan pengalihan ruas (pembuatan jalan baru) dengan memanfaatkan jalan inspeksi, dan terhadap jalan inspeksi tersebut akan kami lakukan perkerasan agar lebih layak untuk dilalui,” terang Kepala DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Mudiarso dikonfirmasi penanganan jalan ambles di Sragi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo mengatakan, untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki, masyarakat sudah kerja bakti buat jalan darurat di samping jalan yang ambles. “Untuk penanganannya di PU,” kata dia.

Baca Juga:Rumah Marwiyah Rawan Ambruk, Babinsa Koramil Bojong Bersama Warga Gotong-rotong MemperbaikinyaHumas Bawaslu Pekalongan Raih Penghargaan Terbaik 1 Kategori Produksi Video Pendek Berbasis Smartphone Se-Bawaslu RI

Sebelumnya diberitakan, akibat tergerus erosi Sungai Sragi Baru, jalan penghubung dua desa yakni Desa Kalijambe dengan Purworejo di Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan ambles, Minggu (20/11/2022) malam. Jalan ambles sepanjang 25 meter, dengan kedalaman 2 meter.

Jalan penghubung dua desa ini tak bisa dilalui kendaraan roda empat. Untuk sementara, warga desa setempat membuat jalan darurat di embong atau tanggul saluran sekunder Purworejo, Senin (21/11/2022). Sehingga pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara sepeda motor bisa melintasi jalan darurat itu.

Kades Kalijambe Ikhwan, mengatakan, titik jalan yang ambles tepat di perbatasan antara Desa Kalijambe dengan Purworejo. Jalan itu ambles karena kena gerusan aliran Sungai Sragi yang lokasinya di bawah jalan.

“Itu sudah lama kena gerusan Kali Sragi di bawahnya jalan. Di titik itu pas alirannya belok,” kata dia.

Menurutnya, tebing sungai di titik itu hampir tiap tahunnya longsor hingga mepet di bahu jalan. Ia berharap ada penanganan permanen untuk mengatasi longsor di titik itu yang mengancam badan jalan.

“Dari dulu pihak pemerintah nunda-nunda terus,” ujar dia.

Agar akses bisa dilalui, warga kerja bakti membuat jalan darurat di embong tersier atau di tanggul saluran sekunder Ponolawen. Sehingga anak-anak sekolah yang naik sepeda bisa melintasinya. Warga yang menggunakan motor juga bisa lewat di jalan darurat tersebut. (had)

0 Komentar