PEMBELAJARAN nilai nilai karakter dengan pendekatan nilai nilai ke Islaman sangatlah dibutuhkan dewasa ini mengingat dan memotret model dan bentuk pergaulan, lingkungan komunikasi, serta sikap dan perilaku peserta didik semakin memprihatinkan.
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk membimbing ke arah pembentukan kepribadian peserta didik secara sistematis dan pragmatis, supaya hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terjadinya kebahagiaan dunia akhirat. Oleh karenanya penanaman nilai nilai karakter islam moderat sangat penting dan harus diberikan sejak dini pada peserta didik. Penanaman nilai-nilai karakter islam moderat misalnya memelihara sifat “toleransi” antar umat beragama, saling menghargai perbedaan dan menghormati kemajemukan dalam berkehidupan, beragama maupun bersosial budaya, penting memelihara “kesetaraan” atau” kesederajatan” tidak boleh ada perbedaan klasifikasi social dan strata social perlu dipelihara dalam kehidupan sehari hari.
Akan tetapi maraknya aksi terorisme dan kekerasan di Indonesia merupakan bukti konkrit betapa pemahaman dan penghayatan nilai-nilai moderasi Islam masih rendah. Oleh karena itu, berbagai pendekatan penanganan terorisme dan radikalisme harus senantiasa diupayakan. Salah satunya adalah dengan Penanaman nilai-nilai islam moderat pada peserta didik melalui pembelajaran Aqidah Akhlak.
Baca Juga:Implementasikan Pendidikan Anti Korupsi di Ranah PendidikanSuper … Madrasah Tsanawiyah Nurul Qomar Pekalongan Gratiskan Anak Yatim
Pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan suatu usaha menyiapkan peserta didik mengenal,memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalu bimbingan, pengajaran, latihan pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Melalui kegiatan bimbingan dan pengajaran dengan tetap memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat demi mewujudkan persatuan nasional.
Indonesia merupakan negara multikultural terbesar di dunia. Memiliki banyak kelompok suku, etnis, agama, dan budaya. Keragaman masyarakat multikultural sebagai aset kekayaan bangsa di satu sisi, dan kondisi sangat rawan konflik serta perpecahan di sisi lain. Konflik yang mengatasnamakan atau berkaitan dengan agama memang masih terjadi di Indonesia. Perbedaan kebudayaan dan perbedaan agama tersebut juga dapat memicu konflik konflik sosial yang berbahaya bagi kerukunan bangsa. Perbedaan tersebut dapat muncul dalam pola piker sikap dan perilaku. Perilaku yang mengarah kepada konflik bisa muncul diberbagai tempat, baik dirumah di madrasah maupun di masyarakat. Munculnya perilaku tersebut bisa karena adanya kesadaran, bisa juga karena tidak di sadari. Apapun yang dilakukan oleh orang dewasa dalam lingkungan tertentu akan mudah menjadi contoh yang sangat mungkin ditiru anak-anak peserta didik di sekitarnya.