- Metode Perhatian/Pengawasan. Metode ini adalah mencurahkan perhatian penuh, mengikuti perkembangan anak dan mengawasi akidah, akhlak, kesiapan mental, rasa social, fisik dan kemampuan intelektualnya. Metode ini dapat membentuk manusia seutuhnya dengan penanaman tanggung jawab secara sempurna.Metode ini merupakan salah satu asas kuat membentuk muslim sempurna sebagai dasar untuk membangun fondasi Islam yang kokoh. Pengawasan ini tidak hanya ketika di madrasah saja akan tetapi ketika di rumah sehingga butuh peran orang tua untuk ikut memperhatikan bagaimana tugas dan tanggung jawab anak ketika di rumah.
- Metode kisah (Qashash). Metode kisah adalah penyampaian sesuatu secara sistematis sesuai urutan kronologinya sehingga peserta didik berfikir secara terpecah-pecah, tentang bagaimana mengupas suatu peristiwa secara real yang penuh hikmah dan ibrah. Melalui kisah tersebut diharapkan peserta didik memiliki karakter sesuai dengan sikap teladan yang terdapat dalam kisah tersebut. Metode kisah dengan menceritakan keberanian para sahabat yang berperang melawan orang-orang kafir menumbuhkan keberanian peserta didik dalam mempertahankan akidahnya dalam segala kondisi.
- Metode reward dan punishment. Reward dapat berdampak positif bagi anak, yaitu menimbulkan respon positif, menciptakan perasaan senang dalam melakukan suatu pekerjaan yang mendapat imbalan, menimbulkan antusiasme, semangat untuk terus melakukan pekerjaan dan semakin percaya diri. Dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada peserta didik dengan metode reward dan punishment. Dengan metode ini, peserta didik akan lebih semangat dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan.Berbeda dengan peserta didik yang mempunyai karakter kurang baik, mereka Metode hukuman bisa digunakan oleh pendidik, jika metode yang lain tidak mampu merubah peserta didik menjadi baik. Namun yang harus diperhatikan dalam memberikan hukuman dilakukan dengan lemah lembut dan kasih sayang, menjaga tabi‘at dalam menghukum, sebagai upaya pembenahan, dengan tahapan dari yang paling ringan sampai yang paling berat. Dalam melaksanakan penanaman nilai-nilai Islam moderat dalam membentuk karakter peserta didik menerapkan tata tertib atau peraturan yang bertujuan terselarasnya penanaman nilai-nilai Islam moderat dengan cara punisment
Demikian kirannya pentingnya penanaman nilai nilai islam moderat bagi peserta didik agar peserta didik benar benar bisa menjadi generasi yang tangguh, kuat sehingga kelak semakin banyak generasi pluralitas yang menjunjung tinggi asas persamaan dan saling menghargai asas perbedaan, semakin muncul generasi yang cinta keberagaman sehingga Indonesia menjadi Negara yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur. Amiin ya Allah ya Mujibassailiin. (*)