PEKALONGAN, Radarpekalongan.id. – PT (Persero) PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pekalongan, mencatat hingga akhir Oktober 2022 mampu menghimpun pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp1,39 triliun.
Demikian disampaikan Manajer PLN UP3 Pekalongan, Muhammad Khadafi saat acara ‘Multi Stakeholder Forum 2022 Sinergi Untuk Pulih Lebih Cepat, Perkuat Kebangkitan Ekonomi’ di Hotel Horison, Kota Pekalongan, Kamis (24/11/2022).
Menurutnya, nilai pendapatan Rp 1,39 triliun tersebut berasal dari 583.243 pelanggan di wilayah Kabupaten/ Kota Pekalongan dan Batang dengan daya tersambung sebesar 869.070.785 VA.
Baca Juga:2024, PAN Kabupaten Pekalongan Targetkan Kursi Wakil PimpinanWajib Berikan Pelayanan Terbaik, 27 KaPus di Kabupaten Pekalongan Teken Pakta Integritas
Adapun untuk Kota Pekalongan, kata dia, pihaknya menyalurkan pajak penerangn jalan (PPJ) 2022 yang dipungut oleh PLN sebagai pendapatan asli daerah hingga Oktober 2022 sebesar Rp. 21,57 miliar.
Sementara kapasitas daya PLN untuk melayani masyarakat di Kota Pekalongan sebesar 180 MVA yang di suplai dari 1 gardu induk yakni gardu induk Pekalongan dengan ketersediaan daya 101,2 MVA atau 56, 2 persen.
“Oleh karena itu, masih tersedia 79,2 MVA (43,78 persen) kapasitas daya untuk dimanfaatkan serta mendukung para investor, pelaku usaha, dan masyarakat yang membutuhkan pasokan listrik di Kota Pekalongan,” katanya.
Dikatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjaga pasokan listrik tetap andal, cukup, dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, sekaligus dalam mendukung peningkatan perekonomian.
Saat ini, kata dia, PLN telah meluncurkan beberapa program di antaranya adalah layanan premium yaitu layanan yang memberikan jaminan keandalan listrik yang lebih baik, dan pelanggan akan dilayani oleh “account eksekutif” untuk mendapatkan layanan prima.
“Kami menyampaikan ucapan terima kasih pada Wali Kota Pekalongan yang telah mensupport serta mengajak instansi atau perusahaan sehingga kawasan di lingkungan pemkot hampir semuanya telah bergabung dengan layanan premium,” katanya.
Muhammad Khadafi menambahkan sebagai bentuk kepedulian PLN terhadap perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca, pihaknya akan mengenalkan produk sertifikat energi baru (Renewable Energy Certificate) yang mempresentasikan setiap MWh listrik yang diproduksi dari pembangkit potensi Energi Baru Terbarukan (EBT).
Baca Juga:Harga Tomat di Kabupaten Pekalongan Tembus Rp 20 Ribu, dari Rp 8 Ribu/KilogramPRSI Kabupaten Pekalongan Gelar Kejuaraan Renang Tingkat Jateng
“Satu unit sertifikat energi baru yang memiliki kapasitas setara 1.000 kWh dijual oleh PLN seharga Rp. 35 ribu.”
Selain program diatas PLN juga terus berupaya mendukung kebutuhan pasokan listrik dengan memberikan solusi berupa program Dediselisasi dan Electryfing Agriculture bagi para petani dan pengelola peternakan untuk beralih menggunakan listrik untuk mendukung produksinya.