BATANG – Potensi dan kualitas produk UMKM tak dapat diragukan lagi. Pasalnya beberapa produk UMKM di Batang juga sudah diekspor keluar negeri. Seperti shuttle cock, gula aren dan juga talenan. Meski begitu Disperindagkop Batang terus mendorong agar pelaku UMKM bisa menangkap peluang menjadi eksportir. Sehingga produk UMKM Batang bisa go internasional.
Hal ini diwujudkan dengan adanya pelatihan bagi pelaku UMKM, dengan menghadirkan nara sumber dari Free Trade Agreement (FTA) Center Semarang, 23-24 November di Hotel Sendangsari Batang.
“Produk UMKM Batang secara kualitas banyak yang sudah memenuhi standar ekspor. Cuma mereka banyak belum percaya diri dan belum banyak edukasi terkait ekspor. Oleh karenanya kami beri pelatihan, sehingga nantinya mereka bisa menggali peluang ini,” ujar Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto melalui Kabid Perdagangan, Endang Rakhmawati saat diwawancarai, Kamis, 24 November 2022.
Baca Juga:Peringati Hari Guru, PGRI Batang Bedah Tiga RTLHEkonomi Mulai Membaik, Peredaran Rokok Ilegal Makin Meningkat
Bekerjasama dengan FTA Center Semarang, Disperindagkop dan UKM Batang juga siap melayani dan memfasilitasi UMKM. Sehingga mereka nantinya bisa ekspor secara mandiri dan tidak terjebak oleh buyer abal-abal.
“Jadi setelah ini mereka silahkan berkonsultasi ke FTA Center. Semisal dapat buyer dari luar negeri bisa minta bantuan ke FTA apakah buyer ini merupakan buyer yang bisa dipercaya atau tidak. Sehingga untuk menghindari order fiktif,” imbuhnya.
Tenaga Ahli Pembiayaan dan Prosedur Ekspor FTA Center Semarang, Teguh Prihadi mengatakan, pelatihan ini diutamakan bagi mereka yang belum mengenal ekspor dan tata caranya. Demikian pula bagi mereka yang telah melangkah di bidang ekspor, akan ditingkatkan pangsa pasarnya.
“Sejak didirikan tahun 2020, sudah berhasil 520 UMKM di Jawa Tengah, 111 di antaranya berhasil jadi eksportir. Dengan materi implementasi perjanjian internasional, pembiayaan dan prosedur ekspor dan promosi,” terangnya.
Langkah awal sebelum terjun ke dunia ekspor, pelaku UMKM dibantu memperoleh sertifikasi produk. Hal itu dikarenakan di dunia internasional, sertifikasi produk sangat diperhatikan.
“Bagi mereka yang belum bisa mengekspor langsung produknya, akan dibantu untuk jadi pemasok produk ke salah satu eksportir. Seperti kopi, rumput laut dan makanan olahan yang diekspor ke Singapura, Tiongkok, India, Pakistan dan Dubai,” ungkapnya.