Banyak orang yang terselamatkan dari lumpur dosa karena akhirnya bisa membaca Al Qur’an, maka ingatlah, guru ngaji kita lah yang membuat kita bisa membaca Al Qur’an.
Jika iman adalah jalan keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan dunia akhirat. Maka ingatlah, guru ngaji kita lah yang menanamkan iman pada kita.
Jika isi otak, hati dan jiwa manusia lebih utama daripada isi perut manusia. Maka ingatlah, guru ngaji kitalah yang telah mengisi ilmu dan ruhiyah otak, hati dan jiwa kita.
Baca Juga:Sambutan Menteri Pendidikan dalam Hari Guru Nasional Tahun 20225 Langkah Mengatasi Gangguan Kecemasan agar Kembali Menjadi Tenang
Jika surga adalah ukuran suksesnya manusia. Maka ingat, guru ngaji kitalah yang gigih mengarahkan kita ke jalan surga.
Jika orangtua hanya menyuruh kita beribadah, maka guru ngaji kitalah yang mengajarkan kita segala macam jenis ibadah.
Jika Al-Qur’an adalah pedoman hidup kita, lezat membacanya, nikmat mentadabburinya, manfaat mengamalkannya. Maka ingat, guru ngaji kitalah yang dulu susah payah mengajarkannya.
Jika dekat dengan Allah adalah sebaik-baiknya keadaan, maka ingat, guru ngaji kitalah yang mendekatkan kita kepadaNYA.
Jika sekarang kita mensyukuri kesholehan diri, pasangan dan keturunan. Maka ingat, guru ngaji kitalah yang menjadi asbab kesholehan kita.
Jika karena akhlak kita orang-orang menyukai kita, banyak teman, banyak saudara dimudahkan segala perkara. Maka ingat guru ngaji kitalah yang mengajarkan akhlak mulia kita.
Namun, meskipun begitu banyak jasa dari para guru ngaji itu kepada muridnya, jarang sekali yang akhirnya para muridnya mengingat jasa-jasanya, atau bahkan membalas jasa-jasanya..
Baca Juga:Beda Otak Kiri dan Kanan hanya MitosPertemuan Besar Multaqa Ulama Qur’an Nusantara
Karena itulah tidak salah jika ada yang menyebut : “Guru Ngaji itu, Orang Baik Yang Terlupakan”
Selamat Hari Guru Nasional, 25 November 2022. (*)
*fb Abi Raffa El Farabi