“Tujuannya selain sebagai wujud syukur kepada alam doa bersama juga agar dijauhkan bala, sebelumnya sekitar tahun 90an pernah tidak digelar dan ternyata terjadi musibah pagebluk, ya kita meminta doa yang terbaik serta untuk melestarikan budaya,” ujarnya.
Dikatakannya, ritual pemotongan kambing kendit menjadi tradisi turun-temurun yang diyakini sebagai alat ritual yang dianggap punya kekuatan akan mau menolong dari hal gaib.
“Tradisi ini diyakini untuk menjauhkan bala, jadi awalnya dulu nenek moyang yang pertama membuka desa mendapatkan wangsit atau petunjuk supaya melakukan ritual, pernah dulu tidak dilakukan pada tahun 1990an dan terjadilah pagebluk di desa,” tandasnya. (nov)