Simak 5 jenis makanan yang sebaiknya Anda konsumsi. Plus, ikuti tip dari Christina Amelia Chuatan, alumni Masterchef Indonesia musim 6, untuk mengolah bahan makanan tersebut agar tak membosankan.
Sayur
Sumber antioksidan utama, menurut Puteri, adalah bahan makanan yang mengandung vitamin A, C, dan E. Ketiga vitamin tersebut banyak terkandung dalam sayur dan buah. Itulah kenapa kita dianjurkan mengonsumsi 5 porsi sayur dan buah setiap hari. Porsi itu bisa memenuhi kebutuhan tubuh kita akan antioksidan. Agar dampaknya terlihat nyata, konsumsi buah dan sayur ini perlu dilakukan secara konsisten.
Secara spesifik, Puteri menyebutkan tentang tingginya kandungan antioksidan dalam sayuran hijau, seperti bayam dan kangkung, juga wortel dan jamur, yaitu jamur tiram dan shitake. Tapi, bagaimana mengolahnya agar tidak lagi terhidang hanya dalam bentuk tumisan, sayur bening, atau sup?
Baca Juga:Pemkab dan Polres Batang Kirim Obat-obatan hingga Sarung ke CianjurTidak Hanya Dirayakan di Indonesia, Berikut Peringatan Hari Guru Nasional di Berbagai Negara
Amel mengungkapkan, sayuran hijau itu bisa banget tampil beda, jika dibuat quiche (semacam pie gurih) atau campuran pasta, misalnya. “Orang barat kerap menggunakan bayam sebagai campuran quiche. Tapi, tak hanya bayam, kok. Kangkung dan sawi hijau juga bisa dibuat quiche. Rasanya enak, dan sayuran itu memberi tekstur berbeda. Kangkung dan wortel juga bisa diolah menjadi muffin gurih.”
Jamur yang memiliki rasa umami bisa dimanfaatkan sebagai campuran pasta, atau dibuat pie dan tart. Hanya saja, Amel menyebutkan, karena aromanya cukup tajam, jamur shitake kurang cocok untuk dijadikan tart atau pie. Shitake bisa dicampurkan ke dalam sup atau sebagai topping ramen. “Atau, Anda bisa membuat steak jamur dari jenis jamur apa saja,” kata Amel.
Yang menarik, Klaudia menuturkan, bahan makanan yang sehat dan tinggi serat, yaitu sayur dan buah, ditanam dengan cara yang ramah lingkungan. “Jadi, buah dan sayur itu tergolong rendah karbon. Makanan yang bikin kita sehat ternyata juga bikin lingkungan kita sehat. Bandingkan dengan bahan makanan yang menyumbangkan emisi karbon terbesar, yaitu daging sapi. Kalau dikonsumsi dalam jumlah berlebih kan bisa membuat kita jadi sakit. Dia juga menghasilkan polusi tinggi yang mengganggu kesehatan lingkungan,” kata Klaudia.