Lalu, bagaimana dengan ikan yang tinggi omega 3? Apakah selalu punya antioksidan tinggi? Ternyata tidak. Menurut Puteri, tinggi atau tidaknya kandungan antioksidan pada ikan tergantung pada makanan yang dikonsumsi ikan tersebut. Seandainya dia mengonsumsi rumput laut, seperti ikan salmon, antioksidannya akan terbilang tinggi.
Bagi orang Indonesia, ikan tenggiri merupakan jenis seafood yang tidak asing. Bermacam olahan menggunakan tenggiri sebagai bahan utamanya, seperti otak-otak, pempek, bakso ikan, dan tekwan. “Daging ikan tenggiri terasa manis dan tidak sepadat tuna. Itulah kenapa bakso ikan cenderung punya rasa manis. Dimasak apa pun, tanpa perlu banyak bumbu, tenggiri pasti enak. Dengan lumuran bumbu sederhana, yaitu garam, lada, ketumbar, kunyit, dan asam jawa, tenggiri bisa digoreng, lalu disantap bersama lalap dan sambal terasi. Sedap!” kata Amel, yang kerap menyantap ikan tenggiri segar saat tinggal di Kalimantan.
Klaudia menyarankan, agar tingkat polusi berkurang, sebaiknya kita mengonsumsi makanan rendah polusi, yaitu bahan makanan yang punya jejak karbon rendah. “Polusi yang mengandung karbon dihasilkan dari setiap langkah proses produksi makanan. Mulai dari pengolahan lahan, penanaman, memanen, mengemas, hingga transportasi dan distribusi. Rantai proses hingga makanan itu sampai di meja kita sangat panjang. Jika rantainya bisa dipotong sehingga menjadi lebih pendek, makanan itu secara otomatis jadi rendah polusi,” katanya.
Baca Juga:Pemkab dan Polres Batang Kirim Obat-obatan hingga Sarung ke CianjurTidak Hanya Dirayakan di Indonesia, Berikut Peringatan Hari Guru Nasional di Berbagai Negara
Ia menambahkan, ikan laut, seperti tenggiri, yang didapat langsung dari nelayan dan kita olah langsung untuk disantap akan lebih rendah polusi daripada ikan dalam bentuk kemasan yang kita beli di supermarket. (foodsustainesia)