KAJEN, Radarpekalongan.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pekalongan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN), Ahmad Muzaki, mengapresiasi program benah rumah dari Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Pekalongan yang diberikan kepada Amriyah, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.
Amriyah merupakan korban terdampak angin puting beliung yang melanda Kecamatan Kajen dan Karanganyar pada tanggal 6 November 2022 lalu.
“Saya sebagai Wakil Rakyat di DPRD Kabupaten Pekalongan dari Fraksi PAN mengucapkan banyak terima kasih, kebetulan yang terdampak kebanyakan memang di Desa Tanjungsari, dengan bantuan dari Lazismu sedikit banyak membantu imbas dari puting beliung yang beberapa waktu lalu terjadi di Desa Tanjungsari”, ujar Zaki saat mengunjungi proses rehab dapur rumah milik Amriyah yang dikerjakan Tim Gawe Rumah (GR) dari Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan Lazismu Kabupaten Pekalongan, Jumat, 25 November 2022.
Baca Juga:Wakapolres Pekalongan DigantiSewanya Mobil, Baterai OLT Curian Hanya Dijual Kiloan
Dapur rumah tersebut rusak, porak poranda, seluruh perabotan hancur, tertimpa pohon rambutan dan pohon mahoni yang roboh dampak dari angin puting beliung.
Sementara itu, Manager Lazismu Kabupaten Pekalongan, Akhmad Zaeni, mengatakan ada empat rumah yang diperbaiki secara fisik oleh Lazismu Kabupaten Pekalongan dari bencana angin puting beliung, tiga rumah sudah dikerjakan pada hari Rabu, 16 November 2022, sedangkan satu rumah lagi milik Amriyah baru dikerjakan Jumat, 25 November 2022. Lazismu Kabupaten Pekalongan menerjunkan Tim GR Kokam Kabupaten Pekalongan untuk merehab dapur rumah milik Amriyah dan beberapa rumah lain yang atapnya hilang tersapu angin puting beliung.
“Semoga Ibu Amriyah, yang merupakan seorang janda serta penjual makanan, bisa merasa nyaman lagi dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya”, ungkap Zaeni.
Zaeni juga menceritakan bahwa seminggu setelah kejadian angin puting beliung, Lazismu Kabupaten Pekalongan melakukan survey kembali dan menemukan ada beberapa rumah yang belum tertangani sama sekali.
“Kami tergerak untuk membantu karena kasihan melihat ada warga yang selama satu minggu ruang tamunya selalu kehujanan karena atapnya hilang tersapu angin puting beliung dan dapur rumah yang terbuka serta perabotan rumah rusak karena tertimpa pohon yang roboh dampak dari angin puting beliung”, tutur Zaeni.