WIRADESA, RadarPekalongan.id – Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Pekalongan selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stuting (TPPS) Kabupaten Pekalongan H. Riswadi memimpin kegiatan rapat Evaluasi Dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Pekalongan bertempat di Hotel Grand Dian Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan, Selasa (29/11/2022).
Dalam sambutannya pada kegiatan tersebut, Wabup Riswadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada BKKBN Jawa Tengah yang telah mendampingi dan memfasilitasi Kegiatan serta kepada Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Pekalongan yang telah melakukan tahapan-tahapan Audit Kasus Stunting dari perencanaan sampai Tindak Lanjutnya.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih. Sehingga hasil dari Tindak Lanjut ini bisa diterapkan secara aplikatif dan bisa dijadikan pedoman untuk mencegah dan mengatasi kasus Stunting di Kabupaten Pekalongan,” ujarnya.
Baca Juga:Pemkab Pekalongan Gelar Khitanan Massal Bantu Anak Kurang Mampu dan Pulihkan Ekonomi Warga82 Ribu Warga Kabupaten Pekalongan Terima Bansos BLT BBM
Wabup menuturkan bahwa kasus stunting di Kabupaten Pekalongan turun setiap tahunnya namun begitu upaya penurunan angka stunting di Kabupaten pekalongan perlu untuk terus digalakkan.
“Karena masih ada/banyak faktor resiko keluarga baik dari Remaja Putri (Retri), Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), Ibu Nifas (Bufas), Anak Dibawah Dua Tahun (Baduta) dan Anak Dibawah Lima Tahun (Balita) yang bisa menyumbang angka kasus Stunting dimasa datang kalau kita tidak dicegah dan ditangani secara serius dan bersama-sama,” jelasnya.
Dikatakan wabup bahwa dalam rangka menurunkan stunting di Kabupaten Pekalongan, Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui OPD terkait telah melaksanakan berbagai program penurunan stunting seperti pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada Remaja Putri yang Anemia serta Ibu Hamil selama 90 hari, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal, pemberian susu protein tinggi, pelatihan kelas Ibu Hamil (bumil), sosialisasi isi piringku, Pembentukan dan pemberdayaan Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 2238 orang (756 Tim), Pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten, Pengelolaan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), Perbaikan Sanitasi Lingkungan dan lain sebagainya.
Namun begitu menurut wabup bahwa program-program tersebut juga memerlukan dukungan berbagai pihak demi suksesnya penurunan angka stunting di Kabupaten Pekalongan.
“Kolaborasi lintas sektor yang terdiri atas Pemerintah Daerah melalui berbagai OPD, masyarakat desa yang terdiri atas Kades, Ketua TP PKK, TPK dan kader, serta akademisi dari perguruan tinggi, menjadi kunci keberhasilan dari program-program yang dilaksanakan. Oleh karena itu, besar harapan kami bahwa kolaborasi dan harmoni yang sudah baik ini tetap dapat kita pertahankan dan kembangkan lagi dimasa yang akan datang,” tandasnya.