BATANG, RADAR PEKALONGAN.ID – . Berangkat untuk mewadahi kreativitas anak-anak Batang, Sanggar Merti Desa kembali menggelar pagelaran seni dan bazar produk lokal. Dalam kesempatan ini berbagai potensi lokal seperti produk-produk makanan, kerajinan, kesenian, ekonomi kreatif dan seni budaya.
“Acara Kami gelar selama tiga hari mulai tanggal 25 November. Acara telah selesai pada Minggu (27/11/2022) kemarin, tentu semangat kami masih sama untuk menggali potensi lokal,” tegas Ketua Panitia Acara, Zumrotus Sa’diyyah, Selasa (29/11/2022).
Acara ini telah menjadi projek rutin tahunan yang sudah lima kali digelar. Meski sempat vakum lantaran pandemi, semangat berkegiatan tetap membara meski di tengah pembatasan prokes.
Baca Juga:SMKN 1 Warungasem, Ajak Pelajar Manfaatkan Potensi Lahan KosongBanyak Pelajar Tawuran, PGRI Batang Bakal Terjunkan Satgas Pembinaan Pelajar
“Pembeda bazar tahun ini lebih kepada jangkauan peserta yang lebih luas. Empat tahun sebelumnya peserta acara hanya berada di lingkup wilayah Kecamatan Wonotunggal, tempat Merti Desa bertumbuh,” imbuhnya.
Selain itu, projek tahun ini turut menggandeng komunitas dan sanggar dari Kecamatan lain seperti Omah Sinau Bandar, Gram Gringgingsari, Antariksa Grup, Kaloka, SMP N 1 Pecalungan, dan lainnya.
Begitupun kerjasama dilakukan dengan lebih luas, kali ini dengan menggandeng Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Pembudayaan Kejuangan Angkatan 45.
Tak hanya itu, tahun ini terasa lebih meriah lantaran melibatkan para ibu PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT).
“Awalnya hanya lingkup Wonotunggal tapi karena pemberdayaan Sanggar sudah meluas wilayah lain seperti Bandar, Balado, Warungasem dan sekitarnya ikut kami gandeng, kami bareng-bareng memeriahkan acara dengan beragam pertunjukan kesenian lokal,” imbuh Zumrotus.
Ia mengatakan, acara tersebut sebagai puncak atau tolok ukur dari hasil pemberdayaan atau pembelajaran Sanggar Merti Desa.
“Kami ingin melihat sejauh mana Merti Desa sebagai media untuk mengekspresikan bakat dan kreativitas sarana silaturahmi serta komunikasi antara masyarakat dengan pemerintah,” bebernya.
Baca Juga:Keren, Brand Kosmetik Indonesia Scarlett Jadi Sponsor Drama Terbaru Song Joong KiAgensi Bantah Hyun Bin Tak Dampingi Son Yejin Lahiran
Hasilnya, lanjut dia, para peserta maupun pengunjung ternyata cukup antusias. Rencana awal acara hanya dilakukan selama satu hari seperti pada tahun sebelumnya.
Namun karena kondisi peserta membludak akhirnya acara dilakukan selama tiga hari di Desa Siwatu, Wonotunggal.
“Pengunjung maupun peserta dari tahun ke tahun meningkat, awalnya ratusan, ribuan, terakhir mencapai lebih dari 1.500 pengunjung,” pungkasnya. (nov)