Memiliki banyak teman yang banyak dan disukai jadi impian setiap remaja
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Setiap remaja pasti punya impian agar punya banyak teman dan disukai banyak orang. Namun tidak semua remaja berhasil mencapai hal tersebut.
Banyak faktor terutama faktor internal yang menjadikan remaja menjadi minder, introvert (penyendiri) dan faktor lainnya. Rasa percaya diri yang rendah menjadikan remaja ragu-ragu untuk bergaul dengan orang yang beragam.
Baca Juga:Guru Idaman Wajib Tahu 3 Gaya Belajar Siswa di Bawah IniPerempuan Perlu Bicara 20.000 Kata per Hari, 5 Tips untuk para Suami agar Jadi Pendengar yang Baik
Yang paling dominan adalah faktor percaya diri yang rendah. Biasanya rendahnya percaya diri disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang buruk. Apakah pernah dibully, dimarahi, dicuekin, dll.
Anak kecil itu peniru yang baik tapi penafsir yang buruk. Maksudnya apa? Anak kecil itu bisa menirukan apapun yang dilakukan oleh orang dewasa. Tapi celakanya dia juga bisa menafsirkan satu peristiwa suka-suka dia.
Dan tafsiran atas peristiwa yang terjadi biasanya dari kacamata negatif. Contoh sederhana, ketika melihat seseorang yang tidak dikenal dengan wajah yang kurang bersahabat, maka anak kecil bisa menafsirkan bahwa itu adalah orang jahat.
Semudah itu anak kecil menafsirkan. Padahal bisa jadi orang itu sedang bingung, marah dengan dirinya sendiri atau ada kejadian yang menjengkelkan. Pengalaman pada masa kecil dan tafsir terhadap pengalaman tersebut cukup mempengaruhi rasa percaya diri di masa remaja nanti.
Berikut tips bagi para remaja yang ingin banyak teman dan disukai banyak orang.
1. Tersenyumlah Secara Tulus
Senyum adalah kode universal, tidak mengenal negara, bahasa, suku, agama, kebudayaan dll. Arti senyum adalah membuka diri terhadap orang lain dan ingin mengenal lebih dekat.
Dengan memberikan senyuman, maka yang menerima senyum akan balik tersenyum kembali. Itu artinya kode positif akan diterima dengan positif. Yang menerima senyuman akan menafsirkan bahwa yang tersenyum adalah orang baik.
Baca Juga:HUT ke-51 KORPRI, Serahkan Penghargaan Prestasi5 Level Mendengarkan dalam Pola Coaching dan Komunikasi Interpersonal, Anda di Level Mana?
Tapi tersenyum juga harus tulus. Emang ada senyum yang tidak tulus? Ada. Yang merasakan adalah orang yang menerima senyum. Kalau senyumnya tulus maka akan terasa tulus oleh yang menerimanya. Namun jika senyumnya tidak tulus maka yang menerimanya pun akan merasakan hal yang sama.