Radarpekalongan.id – Konten Video pembelajaran berjudul ‘Usek Inovasi Si Alif’ karya para Guru Kecamatan Paninggaran, berhasil meraih juara 1 tingkat Provinsi Jawa Tengah. Penghargaan diserahkan di Marina Convention Center ( MCC) J. Villa No .1 Semarang saat puncak Peringatan Hari Guru Nasional ke -77 di Semarang.
Piagam dan Thropy diserahkan oleh Prof. Dr. Unifah Rosyidi, selaku Ketua Umum PB PGRI Pusat dan Prof Muhdi selaku Ketua PGRI Jateng. Penyerahan piala juga dihadiri oleh Presiden RI, Jokowi, Menteri Pendidikan Nadim Makarim, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Gubernur dan Para Bupati beserta pejabat dari seluruh Indonesia.
Pembelajaran mengangkat kearifan lokal masyarakat daerah Paninggaran yaitu berupa makanan khas Kecamatan Paninggaran yaitu ‘ Usek’ makanan sejenis krupuk yang terbuat dari pati singkong.
Baca Juga:Berikan Hak Sama, Bupati Luncurkan Kartu Disabilitas dan Aplikasi Sosial PeduliSupiyah, Guru TK Kabupaten Pekalongan Berhasil Meraih Prestasi Nasional
Video pembelajaran dimasukan dalam kurikulum merdeka sebagai pembelajaran siswa berinovatif, mandiri, kerja keras dan kreatif dengan tidak meninggalkan kodrat alam sebagai bagian dari masyarakat pegunungan pembuat ‘Usek’.
Hal itu sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara, ” Pendidikan adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak. Dengan tujuan menuntun segala kekuatan kodrat yang pada anak- anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi- tingginya.
“Lewat pembuatan Film ini juga bertujuan untuk mengenalkan produk lokal Usek, agar menjadi icon makanan khas daerah yang berasal dari Kabupaten Pekalongan, ” terang Ari Tresnani, guru kelas SDN O2 Domiyang, Paninggaran sekaligus Sutradara video pembelajaran.
Di dalam film yang berjudul ‘Usek Inovasi Si Alif’ ini diambil dari kisah yang nyata di jaman sekarang ini dengan segala keterbatasan ekonomi dan sosial lingkungannya yang jauh dari dunia perkotaan.
Film menceritakan kisah hidup seorang anak dari keluarga sederhana dan kurang mampu di sebuah desa di pegunungan tepatnya Desa Paninggaran yang berprofesi sebagai penjual Usek.
“Dengan adanya pembelajaran dari gurunya tentang wirausaha yang dikemas dalam kurikulum merdeka, mampu menyerap ilmunya untuk membantu usaha usek milik orang tuannya yang kurang laku dan tidak diminati pembeli. Sehingga ‘Alif’ tokoh dalam film anak tersebut berinovasi untuk membuat variasi rasa, membuat kemasan dan label ” Usek Si Alif’ dan laku habis ketika dijual di pameran disekolahnya.”