KAJEN, Radarpekalongan.id – Pemkab Pekalongan terus melakukan perbaikan infrastruktur jalan disejumlah wilayah Kota Santri. Bahkan, pembangunan jalan menuju TPI Jambean menggunakan beton atau rigid akan dilanjutkan di tahun 2023 mendatang.
Selain sudah membangun tiga ruas jalan yaitu di Pecakaran, Depok dan Bener pembangunan untuk akses TPI kini telah dianggarkan senilai sekitar Rp 5 miliar.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Sumar Rosul mengaku dengan pembangunan jalan rigid masyarakat cukup bangga, antusias karena jalanya sudah bagus atas program dari Pemda Pekalongan yaitu bupati.
Baca Juga:DPRD Kabupaten Pekalongan Sampaikan Empat Raperda InisiatifPengurus KONI, Pertanyakan Molornya Pencairan Anggaran ke Dinporapar
“Kami harapkan ini yang masih kurang bisa dilanjutkan pembangunanya. Ya sekitar kurang lebih ada 400 sampai 500 meter yang kurang dan saya lihat di APBD 2023 ini sudah dianggarkan Rp 5 miliar sampai TPI untuk melanjutkan ini sehingga jalan bisa bagus,” ungkapnya.
Sementara sebelumnya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, meresmikan tiga ruas jalan di wilayah pesisir yang sering kena banjir air rob. Agar jalan tetap tahan lama dan awet, Bupati memilih pembangunan jalan di beton atau rigid.
Adapun ruas jalan yang diresmikan adalah jalan Yosorejo – Blacanan, Kecamatan Siwalan sepanjang 1.075 meter, lebar 4,2 meter dengan anggaran Rp 3 miliar. Kemudian ruas jalan Blacanan – Boyoteluk, Kecamatan Wonokerto panjang 800 meter, lebar 5 meter dengan anggaran Rp 2 milyar yang diresmikan di Balai Desa Depok, Siwalan.
Selanjutnya peresmian jalan Cendrawasih di Kelurahan Bener Kecamatan Wiradesa panjang jalan 650 meter, lebar 5 meter dengan anggaran Rp 1,4 milyar.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq kepada sejumlah awak media disela sela peresmian menyatakan tiga lokasi peresmian jalan merupakan wilayah sering terkena rob. Oleh karena itu ia memilih bagaimana caranya agar jalan bisa tahan lama.
“Hari ini kita meresmikan tiga jalan yang nilainya juga besar besar. Jalanya semua rigid karena daerah Wiradesa, Siwalan dan Wonokerto ini adalah wilayah terdampak rob nya paling besar, sehingga kalau kita buat aspal biasa tidak maksimal. Umurnya tidak panjang sehingga kita buat yang terbaik yaitu rigid atau beton, ya alhamdulillah hasilnya bagus semua, ” katanya. (Yon)