Kenali Risiko Sajikan Telur Mentah atau Setengah Matang untuk Anak

telur mentah
Ilustrasi telur. (pch.vektor/freepik.com)
0 Komentar

Gejala yang muncul yaitu diare berdarah, disertai demam, muntah dan dehidrasi.

“Hal ini bisa membahayakan jiwa apabila kekurangan cairan tidak segera diatasi,” imbuh dr. Nurul.

Tidak hanya telur setengah matang biasa, tetapi masakan yang mengandung telur yang dimasak setengah matang, seperti homemade mayonnaise, tiramisu, mousse, juga masih berisiko menimbulkan Salmonellosis

Baca Juga:Layak Ditiru! Polsek Ini Sediakan Sarapan Gratis untuk Warga Tiap JumatBabinsa Kodim Pekalongan Beri Makanan Tambahan ke Anak Stunting

Mayonnaise buatan pabrik umumnya menggunakan telur yang telah dipasteurisasi sehingga aman dikonsumsi.

Dokter Nurul juga memberikan beberapa tips bagaimana agar telur yang akan dikonsumsi aman bagi tubuh kita ataupun anak kita, sehingga kita atau anak kita terhindar dari risiko Salmonellosis.

Adapun tips-tipsnya sebagai berikut:

  • Hindari membeli telur yang kotor atau retak.• Simpan telur di lemari pendingin pada suhu 0-4° C.
  • Cuci tangan dan alat yang bersentuhan dengan telur mentah.
  • Hindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.
  • Bagian putih dan kuning telur harus dimasak hingga mengeras. Bila memasak makanan yang mengandung telur, maka masakan harus dimasak hingga mencapai suhu minimal 71°C. Telur yang dimasak hingga matang tidak kehilangan kandungan nutrisinya, bahkan telur yang sudah matang tersebut lebih mudah dicerna oleh saluran cerna anak.
  • Telur yang sudah matang harus dikonsumsi segera dan tidak dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 2 jam untuk menghindari kontaminasi kuman.

Demikian informasi mengenai boleh tidaknya menyajikan telur mentah atau setengah matang untuk anak kita, agar anak-anak kita tetap sehat dan kebutuhan gizinya terpenuhi. (way)

Ilustrasi gambar: Image by pch.vector on Freepik

0 Komentar