Kakak Beradik di Kabupaten Pekalongan Lumpuh, Diduga Akibat Dampak Stunting

Kakak Beradik di Kabupaten Pekalongan Lumpuh, Diduga Akibat Dampak Stunting
Camat Petungkriyono Hadi Surono bersama Dinsos mendatangi rumah Kadil di Desa Kasimpar. Kadil miliki dua anak dengan kondisi lumpuh. (Hadi Waluyo).
0 Komentar

Ada kesimpulan di rapat itu. Pemicu stunting pertama karena perkawinan dini. Karena di wilayah pegunungan itu dulu banyak perkawinan dini. Kedua, kata dia, kekurangtahuan orang tua untuk menjaga kehamilan. “Di sini kan pekerja keras. Walaupun hamil muda kadang tetap berangkat habis subuh pulang sore,” ungkapnya.

Sementara faktor ketiga penyebab stunting adalah jamban sehatnya masih minim. “Makanya di sini posyandu remaja dan penyuluhan terhadap remaja digencarkan, agar pernikahan dini tidak terjadi. Gerakan jamban sehat juga terus dilakukan,” katanya.

Data stunting di Petungkriyono memang tampak banyak. Namun belum tentu sepenuhnya memang stunting. Adapula anak berukuran kecil karena orang tuanya fisiknya kecil.“Memang keturunan kecil. Ukurannya kan standar nasional. Usia segini, tingginya segini. Dikira stunting. Padahal kondisi anak sehat. Memang faktor keturunan orang tuanya fisiknya kecil,” tandasnya.

Baca Juga:Koramil Karanganyar Kodim 0710 Pekalongan Ikut Perangi StuntingKasus Stunting Hingga Agustus 2022 di Kabupaten Pekalongan Ada 747 Kasus, Bisa Dipicu Salah Pola Asuh

Untuk temuan ibu dengan gangguan jiwa, dulu sudah dapat PKh. Ia merantau ke Kalimantan. Terlantar di sana, dan sekarang kembali ke kampung halaman.“PKHnya lepas. BPJS ndak ke urus lagi karena di sana. Tadi minta diuruskan. Kita nanti akan uruskan. Untuk BPJS dan bantuan sosialnya,” terang Hadi.

Menurutnya, bantuan sosial tidak hanya berupa uang. Tapi pancingan untuk usaha. “Ibu itu (istri Kadil, red) kan minta bantuan untuk tanam selong. Nanti akan kita carikan sumbernya,” ujarnya.

Ditandaskan, pemerintan ada itu untuk masyarakat. Pemerintah harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Kecamatan merupakan perwakilan dari kabupaten.

“Kita ingin semuanya sejahtera. Ibu tadi akan coba kita bantu. Punya anak seperti ini dan tetap dirawat dengan baik. Kedua anaknya sudah dapat bantuan kursi roda. BPNT dapat. PKH tadinya dapat, namun sejak Januari 2022 tak dapat. Ia berharap dapat PKH lagi dan minta modal untuk tanam selong,” ujarnya. (had)

0 Komentar