MAGELANG SELATAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Magelang kembali menggelar Pelatihan Penanggulangan Bencana untuk anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) dan unsur masyarakat di kantor BPBD setempat, Selasa (13/12).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Magelang, Machbub Yani Arfian menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta. Salah satunya adalah tindakan dini penanggulangan saat terjadi bencana, maupun saat tidak terjadi bencana.
“Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan TRC dan masyarakat jika sewaktu-waktu terjadi bencana, minimal menolong diri kita sendiri, dan tetangga atau orang terdekat,” kata Machbub.
Baca Juga:200 ASN Purna Tugas Terima PenghargaanSaykots Jadi Kapten Terbaik Timnas MLBB Indonesia di IESF WEC 2022
Menurut dia, ada beberapa hal yang harus dilakukan ketika terjadi bencana maupun tidak terjadi bencana. Ketika tidak terjadi bencana, lanjut dia, maka keterampilan yang harus dilatih secara fisik dan berusaha membekali mental/rohani.
Ia menjelaskan, sebanyak 60 peserta perwakilan dari 17 kelurahan di Kota Magelang turut hadir pada kesempatan itu. Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para peserta menularkan ilmu kepada keluarga maupun khalayak luas.
“Kegiatan ini sudah rutin digelar dengan sasaran seluruh unsur masyarakat. Namun karena keterbatasan waktu maka saat ini diprioritaskan terlebih dahulu untuk daerah-daerah rawan bencana,” imbuhnya.
Machbub menuturkan, BPBD Kota Magelang telah membangun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) meski masih terbatas. Pusdalops akan diintegrasikan dengan laporan kebencanaan 112 Kota Magelang.
Selain itu juga membangun posko relawan yang bisa dimanfaatkan oleh seluruh organisasi relawan di wilayah ini. “Bangunan posko relawan baru saja selesai, meskipun sederhana tapi diharapkan bisa dipakai oleh semua organisasi, kami fasilitasi meskipun sederhana di belakang kesekretariatan BPBD,” imbuh Machbub.
Sementara itu, Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, para peserta harus menguasai teknis penanggulangan bencana dan dibarengi dengan doa. Dia berharap, masyarakat bahwa Kota Magelang akan selalu aman dan nyaman. “Kita ingin Kota Magelang nyaman, tidak ada bencana. Tapi peserta pelatihan harus menguasai teknik dan berdoa, niatkan ibadah,” ujarnya. (wid)