“Mereka diberikan kebebasan penuh untuk memilih materi pemelajaran yang sesuai dengan minatnya dan mereka akan mempelajari bahasa daerah tersebut dengan siswa lain yang memiliki minat yang sama saja,” ucap E. Aminudin Aziz.
Pemerintah mendukung penuh penyediaan guru dan fasilitator yang bekerja sama dengan pegiat bahasa daerah. Setelah dilaksanakan selama dua tahun, inisiatif ini kata Aminudin Aziz dirayakan secara luas oleh pelajar, guru, dan penutur bahasa lokal di seluruh negeri.
“Tahun ini, 2022, kami telah merevitalisasi 39 bahasa daerah dan lebih dari 3,3 juta orang telah berpartisipasi. Saya pikir ini sukses besar,” tekannya.
Baca Juga:Kemendikbudristek Bersama Organisasi Profesi Guru Susun Kode Etik Guru IndonesiaFatayat dan Muslimat NU Kayugeritan Rutin Gelar Pengajian Manisan
Kepala Badan Bahasa juga berharap agar praktik baik dari Indonesia tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi negara-negara lain dengan kompleksitas bahasa yang mirip dengan Indonesia untuk diterapkan di negara masing-masing.
“Saling belajar dari negara lain merupakan salah satu butir yang masuk ke dalam Rencana Aksi Global untuk Dekade Bahasa Daerah yang dicanangkan oleh UNESCO,” pungkasnya. (*)