Menurutnya, penataan ruang menjadi strategi yang menyeluruh dan terpadu lintas sektor dan lintas wilayah, dengan juga memperhatikan skenario risiko bencana di masa mendatang dan keseimbangan fungsi lindung dan budidaya dalam DAS. Perencanaan relokasi warga terdampak berat menjadi bagian rencana adaptasi kawasan.
“Pengendalian banjir melalui manajemen sumber daya air, infrastruktur pengurangan daya rusak air dan konservasi. Mendorong keterpaduan pengelolaan hulu-hilir DAS dan perbaikan infrastruktur yang dilanjutkan secara integrasi dalam rangka pengendalian banjir, dengan didukung pengelolaan kawasan konservasi dan restorasi kawasan muara,” ungkapnya.
Penguatan sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas institusi dalam pengurangan risiko bencana. Peningkatan kapasitas sosial ekonomi seperti alternatif penghidupan yang berkelanjutan dan berketahanan, penguatan, sektor kesehatan, serta pemenuhan infrastruktur dasar termasuk persampahan, pengolahan limbah dan air minum.
Baca Juga:Penelitian BRIN, Penurunan Permukaan Tanah di Pantura Jateng Relatif TinggiRob Hancurkan Pesisir Pekalongan, Rumah Ditinggalkan, Tambak Tak Digarap
“Implementasi aksi berketahanan didasarkan kepada inovasi berbasis riset dan pembiayaan efektif dan efısien dari berbagai sumber dan penguatan regulasi dan penegakkan aturan yang mendorong pengendalian kerusakan lingkungan hidup,” tandasnya. (had)