Selain mengandalkan pasokan dari luar, menurut Arief, upaya menjaga stok daging sapi juga dilakukan melalui optimalisasi fasilitas produksi berbasis teknologi. “Salah satunya optimalisasi fasilitas milik Perumda Dharma Jaya, BUMD peternakan DKI Jakarta. Dharma Jaya memiliki cold storage dan akan terus ditingkatkan kapasitasnya mengingat Dharma Jaya memiliki peran strategis dalam mengamankan pasokan daging Jakarta sebagai barometer nasional,” ujarnya.
Dharma Jaya memiliki 16 cold storage dengan kapasitas masing-masing antara 25-30 ton. NFA mendukung Dharma Jaya menambah kapasitas cold storage untuk meningkatkan stok daging beku. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar management stock kebutuhan protein hewani ibu kota lebih terencana. Saat ini, Dharma Jaya sedang menyiapkan 3 cold storage baru dengan total kapasitas 90 ton, ditargetkan fasilitas ini bisa digunakan di awal tahun 2023.
Arief juga menjelaskan, untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap daging ruminansia, pihaknya telah menyiapkan berbagai alternatif jenis daging. Misalnya, daging yang dilepas oleh Bulog itu daging kerbau harganya Rp.80.000 per kg, selain itu tersedia juga daging frozen dengan harga yang sedikit lebih tinggi, serta daging segar dingin atau chill. “Jadi silahkan saja masyarakat bisa memilih daging yang mana yang mau dibeli, yang kita pastikan adalah ketersediaan dan alternatif harga supaya bisa terjangkau,” jelasnya.
Baca Juga:Kroasia Vs Maroko: Bukan Sekedar Laga HiburanSimak! Ini Daftar Juara Piala Dunia Sejak 1930 Sampai 2018
Lebih lanjut, Arief mendorong upaya stabilisasi stok dan harga daging ini dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor yang solid. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, agar semua pihak berkolaborasi memastikan ketersediaan cadangan pangan secara akurat sekaligus mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri. “Sudah saatnya Kementerian, Lembaga, Pemda, Asosiasi, BUMN, BUMD, dan Swasta hand in hand saling menguatkan dalam upaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga daging ini, sehingga di tahun-tahun berikutnya angka importasi daging bisa terus turun,” ujar Arief.
Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara mengatakan, ini adalah pengiriman kontainer terakhir yang masuk ke Jakarta dari penugasan untuk daging sapi Brazil tahun 2022. Selanjutnya, akan ada tambahan yang masuk 3.000 ton untuk bulan Januari. “Bisa dilihat stok daging sapi ini untuk memenuhi permintaan Nataru cukup karena di bulan ini ada 30 kontainer yang sudah masuk dari rangkaian 19.900 ton,” paparnya.