Belajar dari 2 Kasus Ini, Benarkah Kaum Perempuan Punya Standar Ganda?

Perempuan punya standar ganda, perempuan tak boleh salah
Ilustrasi perempuan punya standar ganda. (Foto: insertlive.com)
0 Komentar

Suatu waktu istri nyeletuk sambil berlalu. “Udah lama gak makan rujaknya Simak nich”. Namanya celetukan, wajar dong kalau kita para suami menganggapnya bukan hal prioritas, apalagi mendesak. Eiiits, tapi tunggu dulu dech, itu kan menurut kita: para suami. Bagaimana dengan bini? Ternyata oh ternyata, permintaan yang diungkapkan sambil berlalu, pun dengan volume rendah yang lamat-lamat nyangkut di gendang telinga kita, itu disampaikan dengan kesungguhan hati loch.

Mungkin begitulah cara perempuan withdraw attention alias caper. Gak percaya? Coba saja Anda acuhkan permintaan itu, dijamin cepat atau lambat tinggal menunggu timing yang pas untuk diungkit. Dan hal yang kita anggap kecil dan receh itu, bisa menjelma menjadi kemutungan yang wow banget bagi si sigaran hati. “Ayah tuch gak peka amat sich, mamah cuma pengin rujak aja ga dibeliin”.

Nah loch, gegara gak nurutin keinginan kecil ini, kita sudah dituduh tak peka. Belum lagi kalau dibumbui cerita-cerita lain yang mendadak ditarik-paksa ke pusaran masalah rujak. “Giliran temennya minta tolong dianterin barang aja, langsung gas”. Dan berbagai imbuhan catatan kaki yang sebetulnya nggak relate babar blas, setidaknya menurut kita sih.

Baca Juga:Dari Piala Dunia 2022 Qatar, Ternyata Sepak Bola Tak Steril-steril Amat dari PolitikDapat Alokasi BKK Dusun, 6 Dusun di Kendal Ini Bisa Bangun Infrastruktur Publik

Suatu hari giliran kita, Paksu, pengin dimasakkin sayur asem misalnya. Ya mendadak pengin aja, kan jarang-jarang lelaki begitu. Tak cuma minta, tapi bahannya pun kita belikan. Pikir kita kan biar tak merepotkan ibunya anak-anak. Ternyata aspirasi kecil kita juga tidak langsung dipenuhi, bahkan setelah beberapa hari. Sebagai Presiden Rumah Tangga, kita juga boleh dong tersinggung dan mungkin marah. “Mamah tuch, Ayah pengin sayur asem aja gak dibuat-buatin. Padahal sayurannya sudah tak belikan”. Begitu ungkapan protes kita dengan intonasi dan ekspresi sedikit marah tentunya.

Awalnya istri yang sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga mungkin diam. Tetapi saat itu, bersiaplah mendengarkan orasi tanpa jeda, auman bak singa. “Emang Ayah gak lihat yah, dari kemarin Mamah sibuk mengerjakan ini dan itu. Mondar mandir nyari bahan buat pesenan. Belum lagi kerjaan nyuci baju lah, nyuci piring, masak, nyapu, ngepel. Ayah bantuin apa coba, cuma sibuk di depan laptop. Mamah capek Yah, capeeek…..”

0 Komentar