Fokus dengan DirimuYok bisa yok, tak perlu membanding-bandingkan dengan enaknya hidup orang lain. Kalau mau membandingkan enaknya hidup, carilah yang lebih susah dari hidupmu, supaya kita bersyukur. Carilah yang prestasi kerja dan karyanya bagus, agar kita lebih terpacu dan terpicu untuk berproses dan berprogres menjadi lebih baik. Kalau mau iri, carilah yang ibadahnya lebih antusias, yang sedekah dan dermanya lebih all-out, yang semangat belajarnya tak terhalang usia, yang tetap bangun meski telah jatuh berulang, terus mencoba meski gagal lagi dan gagal lagi.
Sekarang mari membaca diri, menengok diri kita selama setahun ini, apa yang sudah kita lakukan? Ukur saja gerak dan mobilitas kita, langkah kita, kreativitas dan inovasi yang sudah kita lakukan untuk membenahi hidup kita sendiri. Karena, bukankah hakikat hidup adalah gerak. Bahkan sumber hidup organ manusia juga terpusat pada jantung yang berdetak, bergerak. Lambung kita setiap saat bergerak, darah terus mengalir, oksigen pun demikian. Bagaimana mungkin manusia bisa hidup tanpa bergerak. Bahkan saat kondisi jalanan macet, pengendara motor sampai mobil banyak yang menerabas bahu jalan, hanya karena tak ingin stuck tanpa tahu kejelasannya.
Sudahkah kita bergerak banyak di 2022? Alhamdulillah, setahun ini aku sibuk bukan main, pagi siang malam nyaris tak berhenti dengan aktivitas. Dari kerjaan sampai tongkrongan. Wah, bagus dong kalau sudah sibuk. Sekarang tinggal kita taksir secara kasar saja, apa sih hasil dari kesibukan kita selama setahun ini? Dari aktivitas kita yang overload itu, adakah hasil yang memberikan nilai tambah bagi diri kita yang lebih baik: skill kah, produk kreatif kah, ilmu kah, karir kah, koneksi kah, resources kah, atau yang paling simpel ya uang.
Baca Juga:40 Persen Identitas Anak di Kendal Ditarget Terdaftar di DispendukcapilKembali Dilantik jadi Ketua MUI Kendal, KH. Asroi Thohir Siap Garap Remaja Masjid
Kalau ternyata tak ada nilai tambah, maka bisa jadi kesibukan kita setinggi apapun itu tidaklah produktif. Duh, ngenes amat yak. Ternyata hidup kita begini-begini saja, tak banyak beranjak dari kondisi setahun yang lalu.
Ya tak masalah, toh kalau kita sudah menyadari, artinya itu sudah sudah progres tersendiri. Paling tidak kita bisa merancang resolusi diri yang lebih baik di tahun 2023. Yang penting setelah mendiagnosa diri, menyadari, maka langkah selanjutnya adalah strategy and action. Karena strategi menunjukkan kesungguhan, dan aksi membuktikan konsistensi. Tanpa itu ya nothing lah. Ya itulah kesadaran, ibarat bilangan ia serupa nol, selalu menang dikalikan angka berapapun. Tetapi sehebat apapun, nol tetaplah nol, ia berjalan di tempat.