Asiknya bermain air di Curug Bidadari (Hadi Waluyo)
“Untuk menuju lokasi air terjun setinggi 20 meter itu, kita harus menyisiri alur Sungai Sumilir dengan melintasi batu-batu besar. Jangan takut jatuh ke sungai. Kita bisa berpegangan pada rotan dan tali yang sudah dipasang oleh pengelola wisata Curug Bidadari,” katanya.
Panorama alur Sungai Sumilir yang berundak-undak juga menjadi pemandangan yang menyegarkan mata. Di beberapa titik di mulut ‘gua’ menuju air terjun itu, kedung-kedung kecil dengan kedalaman tertentu asik untuk dijadikan lokasi berenang, di antaranya Kedung Butuhan dengan kedalaman 0 – 10 meter dan Kedung Pingitagung dengan kedalaman 0 – 3 meter. Apalagi, airnya masih sangat jernih dan sejuk.
“Airnya sangat jernih dan sejuk sekali. Asik untuk mandi dan berenang,” ungkap Erwin (28), warga Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
Sungai jernih di tengah hutan (Hadi Waluyo)
Baca Juga:Patroli Sepeda di CFD, Polisi Antisipasi Gangguan KamtibmasMinim Anggaran, NPCI Kabupaten Pekalongan Tetap Sarat Prestasi
Selain keindahan air terjun dan alur Sungai Sumilir, pengunjung yang beruntung juga bisa menikmati pemandangan langka. Yakni, munculnya beberapa satwa langka dan dilindungi seperti Owa Jawa (‘Hylobates moloch’) dan Lutung Jawa (‘Trachypithecus auratus’). Owa Jawa oleh lembaga konservasi dunia (IUCN) dikategorikan sebagai jenis satwa yang terancam punah, karena tren jumlah populasi dan habitatnya yang semakin menurun. Umumnya pengunjung yang datang itu anak muda. Karena memang butuh energi ekstra membelah jalan.Bagi Anda pecinta air terjun, silakan menguji adrenalin ke Curug Bidadari ini. Silakan nikmati dinginnya air terjun nan perawan. (had)