“Jumlah batunya mungkin jutaan, sebab sebagian masih tertimbun. Posisinya yang sudah kelihatan banyak yang berdiri, dan ada yang tergeletak di atasnya,” katanya.
Dikatakan, salah satu lokasi yang dijadikan tempat wisata untuk umum, yakni di Curug Menhir. Dinamakan Curug Menhir lantaran air terjun mengalir di dinding bebatuan persegi tersebut. Berbagai fasilitas dibangun seperti area flying fox, pohon selfie, musala, MCK, dan kincir air untuk pembangkit tenaga listrik. Menurutnya, ada enam curug di kawasan itu. Curug Menhir tingginya di atas 15 meter, semakin ke atas semakin tinggi.
Pegiat LSM Komuniti Forestry, Imam Nurul Huda, menyatakan, Situs Watubahan berupa tumpukan batu berbentuk persegi lima dan persegi enam. Menurutnya, jumlah batu tersebut tak terhitung lantaran membentang sepanjang 10 kilo di sepanjang lereng bukit Gunung Praboto.
Baca Juga:Menikmati Sejuknya Air Terjun Curug Bidadari di Pedalaman Talun Kabupaten PekalonganPatroli Sepeda di CFD, Polisi Antisipasi Gangguan Kamtibmas
Menurutnya, Situs Watubahan itu mirip dengan Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. “Batu-batu ini tertata rapi dari ujung utara di Watubahan hingga Gunung Praboto atau sekitar 10 kilo. Sebagian tertanam di tanah. Yang kelihatan di Curug Kalijero dan Curug Praboto. Bentuknya memang seperti tiang-tiang. Apakah itu proses alami atau buatan manusia zaman purba masih dalam penelitian. Semakin ke hulu, ukuran batunya semakin mengecil,” terang dia. (had)