Meski hadis qudsi disebut hadis Ilahi atau juga hadis Robbani karena bersumber dari Allah Subhanahu Wata’ala, namun hadis Qudsi bukanlah Al-Qur’an. Tidak boleh menyamakan kedudukan al-Qur’an dengan hadis qudsi.
Dalam kitab at-Tahbir fi Ilmittafsir halaman 39, Imam As-Suyuthi tidak memasukkan hadis Qudsi kepada pengertian al-Quran.
وأما في العرف فهو الكلام المنزل على محمد صلى الله عليه وسلم للإعجاز بسورة منه، فخرج بالمنزل على محمد صلى الله عليه وسلم: التوراة والإنجيل، وسائر الكتب، وبالإعجاز: الأحاديث الربانية القدسية كحديث الصحيحين
“Adapun pengertian Al-Qur’an secara ‘uruf (definisi umumnya ulama) adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasallam yang mempunyai muatan mukjizat dalam setiap satu suratnya. Tidak termasuk pada definisi al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah kitab Taurat, Injil dan kitab-kitab yang lain. Tidak termasuk yang mempunyai mukjizat adalah hadis-hadis yang dinisbahkan (seperti hadis qudsi) kepada Allah yang Suci, sebagaimana hadis (yang di riwayatkan) Imam Bukhori dan Muslim”.
Jumlah Hadis Qudsi
Baca Juga:BMKG: Waspada Potensi Banjir Rob di Pesisir Jateng pada 28 Desember 2022 – 8 Januari 2023!Sambut Hari Ibu, Chef Hotel Dafam dan Marlin Ajari WBP Perempuan Rutan Pekalongan Bikin Kue
Jumlah hadis Qudsi tidak sebanyak hadis nabawi yang jumlahnya menurut sebagian ulama lebih dari seratus ribu hadis. Secara keseluruhan jumlah hadis qudsi masih kisaran ratusan hadis, itupun jika dihitung dengan redaksi atau riwayat yang diulang-ulang. Ulama berbeda pendapat perihal kepastian jumlah hadis qudsi.
Menurut Imam Ahmah Ibnu Hajar, ulama yang mensyarahi kitab hadis Araba’in An-Nawaiyah, jumlah hadis qudsi lebih dari 100 hadis. Imam Al-Munawi dalam kitabnya al-Ithafatu as-Saniyah bi al-Ahaditsi al-Qudsiyah menyebutkan jumlah hadis qudsi sebanyak 272 hadis.Sebagian ulama lain mengatakan bahwa jumlah hadis qudsi sebanyak 100 hadis atau lebih sedikit.
Terlepas dari perbedaan ulama dalam mendefinisikan jumlah hadis qudsi dan jumlahnya, berikut adalah contoh-contoh hadis qudsi yang sering kita dengar:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” قَالَ اللَّهُ: أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ
“Diriwayatkan dari Abi Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu sesungguhnya Rasulullah shollallahu’alaihi wasallam bersabda, “Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, berinfaklah wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku memberi infak kepada kalian”.(HR. Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : “يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي..”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu beliau berkata, telah bersabda Rasulullah shollallahu’alaihi wasallam, “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta’ala, ‘Aku adalah sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia mengingatku..”(HR. Bukhori dan Muslim).