RADARPEKALONGAN.ID – Orang tua manapun pasti tidak ingin buah hatinya jatuh sakit. Baik itu sakit kategori ringan, apalagi sakit kategori berat – sedang.
Nah, sakit yang paling sering dialami anak-anak adalah batuk pilek atau batpil.
Sebagaimana yang disampaikan salah seorang Dokter Spesialis Anak, dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc., Sp.A., atau biasa dikenal sebagai dr. K.S. Denta. Dia buka praktik di Klinik PiDi Pejaten, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Juga aktif memberikan edukasi melakui akun medsosnya maupun lewat Newsletter.
Baca Juga:UIN Gus Dur Catat Rekor Jumlah WisudawanRektor UIN Gus Dur Lantik 3 Wakil Rektor, 4 Dekan, dan Direktur Pascasarjana Periode 2022–2025
Dokter Denta, melalui Newsletter-nya, mengungkapkan, akhir-akhir ini, terutama semenjak sekolah tatap muka sudah dijalankan kembali, banyak orang tua membawa anaknya ke klinik karena mengalami batuk pilek.
Banyak juga dari mereka yang datang tidak hanya sekali, bisa beberapa kali dalam jangka waktu yang relatif tidak lama. Bahkan ada yang sebulan sekali.
Menurut dr. Denta, kebanyakan dari batuk pilek yang dialami masih dalam level ringan.
Meski demikian, batuk pilek tersebut cukup mengganggu kualitas hidup anak.Dokter Denta pun membagikan sejumlah tips dan trik agar anak tidak mudah terkena batuk pilek (batpil).
Dokter Denta pun membagikan sejumlah tips dan trik agar anak tidak mudah terkena batuk pilek (batpil).
Berikut beberapa tips dari dokter Denta agar anak tak mudah mengalami batuk pilek :
1. Jaga Kebersihan Lingkungan Rumah
Salah satu penyebab batuk pilek tersering terutama di kota besar adalah karena alergi.
Baca Juga:Hadis Qudsi: Pengertian dan Perbedaannya dengan Al-Qur’anBMKG: Waspada Potensi Banjir Rob di Pesisir Jateng pada 28 Desember 2022 – 8 Januari 2023!
Salah satu ciri khas yang membuat kita bisa curiga batpilnya karena alergi adalah ketika batpil ini hanya muncul atau memberat di waktu-waktu tertentu, seperti di pagi atau malam hari. Atau saat ada kontak dengan ruangan yang debunya agak lebih banyak, atau kena AC yang terlalu kencang dan filternya lama tidak dibersihkan.
Jika anak mengalami yang demikian, sebaiknya kita selaku orang tua mengecek lingkungan sekitar. Debu-debu di lingkungan rumah dibersihkan. Bersihkan pula secara rutin filter AC.
Juga, mainan-mainan berbulu.Kalau dirasa perlu, pertimbangkan untuk membeli air purifier yang sesuai dengan ukuran kamar anak. Usahakan beli yang menggunakan filter HEPA, dan filter ini harus diganti secara rutin agar berfungsi optimal.