Radarpekalongan.id – 120 anak di Kota Pekalongan terdeteksi menderita penyakit tuberkulosis (TBC) dari total 717 kasus yang ditemukan hingga 21 Desember 2022.
Data itu terungkap dalam kegiatan Konferensi Pers Pernyataan Bersama dalam Optimalisasi Penemuan Kasus dan Komitmen Penanggulangan TBC di Kota Pekalongan, Kamis 22 Desember 2022 di Hotel Dafam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengungkapkan, berdasarkan Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) tahun 2021 dan 2022, tercatat temuan 717 kasus TBC yang terdiri dari lima kasus tuberkulosis resisten obat (TB-RO), 8 kasus TB-HIV dan 120 kasus TB pada anak.
Baca Juga:Mantap! Persip Pekalongan Awali Babak 18 Besar Liga 3 Jateng dengan KemenanganAyo Daftar Sekarang! Pemkot Pekalongan Buka Penerimaan PPPK Formasi Tenaga Teknis
Dari 717 kasus TBC, 545 diantaranya telah menjalani pengobatan dengan tingkat treatment success rate (TSR) mencapai 92 persen. Rinciannya, 285 penderita (52%) berhasil sembuh, 217 penderita (40%) sudah menjalani pengobatan lengkap, 19 penderita (3%) meninggal dunia, 2 penderita gagal dalam pengobatan, 17 penderita (3%) berhenti dari pengobatan dan 5 penderita (1%) pindah sehingga tidak dievaluasi.
“Namun jumlah kasus yang ditemukan belum sesuai target yang ditetapkan. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan ditargetkan menemukan 1.235 kasus TB. Jadi kasus yang ditemukan baru 58 persen dari target. Sehingga masih ada 42 persen yang berpotensi menularkan TB lebih banyak orang lagi,” jelasnya dalam kegiatan yang digelar oleh SSR TBC Komunitas Global Fund–Aids Tuberculosis Malaria (GF-ATM) Mentari Sehat Indonesia Kota Pekalongan.
Dalam upaya penanggulangan kasus TBC di Kota Pekalongan, Mentari Sehat Indonesia (MSI) turut serta melakukan penemuan kasus dan penyuluhan kepada masyarakat. Penemuan Kasus penting dilakukan untuk mencegah penularan yang lebih luas.
“Kami bekerja sama dengan Dinas Kesehatan berupaya melakukan percepatan eliminasi TB melalui berbagai kegiatan. Di antaranya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, rumah sakit dan puskesmas untuk penemuan kasus TBC,” kata Ketua Mentari Sehat Indonesia Kota Pekalongan, Ira Septiawati.
Selain itu, Mentari Sehat Indonesia juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait TBC, dan melakukan pendampingan pasien TBC. “Kami melakukan investigasi kontak serumah dan lingkungan. Kader kami ada di berbagai kelurahan melakukan investigasi kontak secara rutin setiap bulan,” tambahnya.
Mentari Sehat Indonesia Kota Pekalongan juga menginisiasi penandatangan komitmen bersama sebagai bagian dari penguatan jejaring penanggulangan TB. Mentari Sehat Indonesia menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Pekalongan dan Koalisi Organisasi Profesi Indonesia untuk Penanggulangan TBC (KOPI TB).