PATI,Radarpekalongan.id – Sejatinya tugas mendidik anak adalah kewajban orang tua.Akan tetapi jika ada orang tua atau wali santri yang menitipkan anak ke pesantren. Maka sebenarnya ‘ngangsu kaweruh nderek pengajian’ di pesantren.Demikian tausiyah yang disampaikan Pengasuh Pesantren Mahirul Hikam Assalafi Sleman Yogyakarta, KH Ahmad Muwaffiq pada acara pengajian memperingati Hari lahir (harlah) ke-39 Pondok Pesantren Raudhoh At-Thohiriyah Kajen Margoyoso, Pati.“Kalau ngrepotin kiai namanya barakah jenengan ditulung Kiai Mu’adz, agar anak anak dididik menjadi putra putri yang hasanah. Punya akhlak Santri, mandiri secara ilmu pengetahuan, dan intelektual. Juga tidak lepas pendidikan akhlak di pesantren,” terangnya.Pengasuh Pesantren Raudhoh At-Thohiriyah KH Mu’adz Thohir mengucapkan ahlan wa sahlan bihudzurikum atas kerawuhan Kiai Muwafiq dari jogja. Menurutnya, Gus Muwaffiq hadir di tengah majelis pengajian atas kehendak Allah SWT. “Dalam kesempatan ini saya minta barakah doa al-fatihah buat pesantren yang senantiasa mendidik santri agar menjadi anak shalih shalihah dan kembali pulang ke rumah, dengan sikap yang penuh dengan keteladanan akhlak Santri,” ucapnya. Kegiatan harlah diisi berbagai lomba tingkat santri yakni lomba sketsa, lomba cerdas cermat, lomba qiraatul kutub, lomba pidato, dan lomba menulis karya ilmiah. Semuanya penyerahan hadiah saat acara puncak. Tampak hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pati Ali Arifin, Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim, Ketua RMINU KH Liwaudin, Gus Nadhif Abdul Mujib (Ponpes Matholiul Huda Tayu), rombongan PCNU Pati dan jamaah pengajian Tafsir al-ibriz. (dur)