PEKALONGAN,Radarpekalongan.id – Berwirausaha bukanlah sesuatu yang mudah, tetapi juga bukanlah yang sulit. Yang dibutuhkan adalah keberanian untuk memulai usaha. Demikian disampaikan Owner Ruli Snack, Nur Ali Mudhofar dalam kegiatan Pelatihan Kerja Wirausaha di Kelurahan Jenggot.“Dalam memulai usaha, kita harus bisa menangkap peluang,” ucapnya,saat menjadi pembicara.Mantan Ketua BKM Yosorejo itu mengungkapkan bahwa kondisi ekonomi yang saat ini belum stabil sepenuhnya. Maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. “Nah usaha bisa tumbuh dan berkembang mulai dari tingkat rumah tangga. Makanya kami motivasi para peserta agar mereka punya jiwa kewirausahaan, jika dasar tersebut sudah dimiliki, baru kita berikan ilmu praktiknya,” terangnya.Sebagai pelaku usaha, Pak Ali-sapaan akrabnya mengaku merasa pelatihan wirausaha harus terus diberikan.Tujuannya agar masyarakat kota Pekalongan bisa terus bertahan dan berdaya, meskipun dihadapkan berbagai kendala yang mungkin saja terjadi kedepan.Sementara itu, Kepala Dinperinakker Dr Sri Budi Santoso MSi menyampaikan, tak ada kata terlambat untuk membuka usaha atau bisnis, yang dibutuhkan yakni keseriusan dan kegigihan. “Negara akan lepas dari penghasilan rendah jika penduduknya 14% penduduknya berwirausaha, namun Indonesia ini masih sekitar 7%,”terang SBS-sapaan akrabnya.Dikatakan SBS, umumnya pola pikir masyarakat jika lulus untuk cari kerja jadi PNS atau daftar tentara. “Ini kalau beruntung atau bejo pas jadi PNS. Tetapi para pegawaipun yang hendak pensiun juga didorong untuk berwirausaha. Di negara maju mendidik anak untuk menjadi wirausaha,”tuturnya.Dalam berwirausaha, sambung SBS, tidak boleh pantang menyerah, selalu belajar hal-hal baru, mampu menyesuaikan diri. “Membuka usaha itu bukan masalah pandai atau tidak tetapi bagaimana melakukan penyesuaian belajar terus menerus, mengikuti perkembangan, kegigihan, dan kerendahan hati kita. Tak ada kata terlambat untuk berwirausaha,” ujarnya.Lurah Jenggot, Sobirin menambahkan, kegiatan Pelatihan Kerja Wirausaha diikuti 42 warganya selama dua hari. “Pelatihan ini dilaksanakan selama 2 hari yang difasilitasi oleh Dinperinaker. Menyasar warga dengan usia 17 tahun keatas yang memiliki keinginan untuk berwirausaha dengan berkoordinasi dengan PKK setempat,” jawabnya.Sobirin mengakui bila Kelurahan Jenggot didominasi wirausaha batik. Namun ia berharap ada variasi usaha di wilayah tersebut agar pendapatan ekonomi warga setempat dapat meningkat. “Satu orang tidak menutup kemungkinan memiliki lebih dari satu usaha untuk menopang pemasukan keluarga dan kami juga ingin agar masyarakat yang belum memiliki usaha dapat tergerak untuk memulai hal ini,” harapnya. (dur)