RADARPEKALONGAN.ID – Rasulullah SAW telah mengingatkan kepada umatnya apabila memiliki kesalahan kepada orang lain, maka hendaknya segera meminta maaf. Kesalahan tersebut dalam bentuk apapun, baik disengaja ataupun tidak. Demikian disampaikan KH Ahmad Mustofa Bisri atau yang familiar disebut Gus Mus saat pada acara halal bihalal keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, Surabaya.Gus Mus mengatakan, bergaul dengan Allah cukup enak dan santai. Karena Allah maha baik, pemaaf, dan pengampun.“Justru yang aneh saat bergaul dengan sesama manusia. Guyon sedikit saja tersinggung. Punya salah sedikit sampai satu tahun diingat-ingat. Anehnya, kita lebih senang bergaul dengan manusia daripada dengan Allah,” ujar Gus Mus sebagaimana dilansir NU Online.Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang ini memberikan contoh, bahwa orang yang pekerjaannya berbicara dan menulis riskan salah. Itulah sebabnya dalam Islam diperintah menjaga lisan atau saat ini jari.“Apalagi nulis di Medsos (media sosial) sangat riskan sekali. Kita perlu hati-hati sekali, apalagi di masa pandemi dan zaman Medsos seperti sekarang,” ucapnya. . Menurut Gus Mus, orang yang mencaci maki di Medsos mayoritas menganggap hal biasa. Ketika sudah berhadapan dengan pihak berwajib karena menyalahi UU IT, baru kemudian bergegas minta maaf.“Untungnya, meminta maaf di Indonesia mudah dibeli cukup materai 10.000 sudah selesai. Di akhirat sana tentu tidak begitu,” jelas Gus Mus. Oleh karena itu, Gus Mus mengajak agar manusia menjaga lisan dan tulisan. Sebab, jika berbuat salah, keduanya itulah yang akan menjerumuskan. (*)