JAWA TENGAH ,Radarpekalongan.id – Tidak hanya menawarkan program studi agama saja. Kini perguruan tinggi mancanegara, terutama Kerajaan Saudi Arabia (KSA) semakin variatif program studi. Pastinya itu peluang bagi santri Indonesia dari keluarga tidak mampu untuk mendapatkan beasiswa guna mendalami program studi ilmu dan teknologi (iptek) di negara tersebut.
Mantan Duta Besar RI untuk Qatar, Abdul Wahid Maktub mengatakan, salah satu pilihan itu diantaranya di negara-negara di sekitar kawasan teluk Persi, terutama Kerajaan Saudi Arabia (KSA).“Di wilayah KSA ada beberapa perguruan tinggi yang prodi ipteknya lebih bagus dari perguruan tinggi di Indonesia, di antaranya King Saud University yang menawarkan banyak beasiswa,” ucapnya yang juga mantan konsulat jendral (konjen) RI di Jeddah KSA dan mantan staf khusus Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristek Dikti) Prof Nasir.Disampaikan, sejumlah perguruan tinggi di negara-negara penghasil minyak itu kini mengalami perkembangan yang pesat terutama prodi iptek dan memiliki program beasiswa yang diperuntukkan mahasiswa asing.“Ini merupakan peluang bagi para santri dan nahdliyin yang berminat dan bersemangat tinggi untuk mendalami iptek namun terkendala dengan keterbatasan biaya,” terangnya.Menurutnya, pemahaman tentang aktivitas studi di perguruan tinggi di timur tengah saatnya dikembangkan, tidak terbatas pada prodi-prodi keagamaan Islam saja tetapi juga prodi lain, terutama iptek.Sebagai kader NU, dirinya bersyukur dan beruntung karena berkesempatan mengemban tugas negara untuk memberikan berbagai layanan masyarakat yang berkaitan dengan negara-negara di Timur Tengah, termasuk layanan di bidang pendidikan.Dikatakan, saat berkhidmah di dalam negeri menjadi staf khusus Menristek Dikti dirinya masih berkomunikasi dengan berbagai kalangan di Timur Tengah terutama dengan sejumlah perguruan tinggi.“Kami siap membantu santri yang tertarik untuk mengikuti program bea siswa prodi iptek di sejumlah perguruan tinggi di Timur Tengah untuk memperlancar komunikasinya,” ucap Wahid yang juga dosen Presiden University Jakarta. Wakil Katib PWNU Jateng KH Munif Abdul Muhit merespons positif informasi tentang situasi pendidikan tinggi di Timur Tengah yang diinfornasikan Gus Wahid yang juga dosen Presiden University Jakarta itu. “Ini peluang bagi santri dan anak-anak muda NU untuk mengembangkan kemampuannya, saya berharap informasi ini bisa dimanfaatkan,” pungkasnya. (dur.nu.jateng)