RADARPEKALONGAN.ID – Para kiai dari pondok pesantren berkesempatan mengunjungi Universitas Islam Madinah, Senin (26/12/2022), dalam rangkaian lawatannya ke Saudi Arabi. Belasan pesantren baik salaf maupun modern ini sepakat memperkuat kerjasama dengan Universitas Islam Madinah sebagai bagian dari perluasan jaringan internasional.
Delegasi para kiai ini dipimpin oleh Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo dan Dr. H. Ardilla Amry. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Syaikh Prof. Dr. Hasan Al-Aufi selaku Wakil Rektor Bidang Kerjasama Internasional & Pertukaran Ilmu Pengetahuan.
Dalam sambutannya, Syaikh Hasan Al-Aufi mengaku merasa mendapatkan kemuliaan dengan kunjungan para kiai tersebut. Menurutnya, hubungan kerjasama antara Universitas Islam Madinah dan Indonesia telah terjalin lama. “Para alumni Madinah pun telah menunjukkan kiprah dan perannya dalam konteks kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia,” kata Syaikh Hasan AL-Aufi seperti rilis yang dikirimkan Tim Media PM Tazakka Batang.
Baca Juga:THR Kramat Batang Masih Tutup, Pemasukan Selama Libur Nataru NihilIni Daftar Kerusakan Akibat Puting Beliung yang Menyapu Pantura Batang pada Minggu Malam
Pernyataan senada dilontarkan pula oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Dr. Syafruddin. Menurutnya, ke depan kerjasama antara Universitas Islam Madinah dengan Indonesia perlu terus ditingkatkan, khususnya dengan memperluas cakupan ke pesantren-pesantren dan lembaga-lembaga Islam di Indonesia.
Menurut Syafruddin, Bangsa Indonesia sebagai negara terbesar berpenduduk Islam melalui lembaga-lembaga pendidikannya seperti pesantren, harus melakukan percepatan kaderisasi SDM unggul, salah satunya dengan cara mengirimkan para alumni dan kader-kadernya untuk studi di Universitas Islam Madinah. “Saudi Arabia menjadi salah satu negara tujuan yang baik untuk melanjutkan studi bagi umat Islam Indonesia”, imbuhnya.
Syaikh Hasan Al-Aufi menuturkan bahwa saat ini kuota penerimaan beasiswa untuk mahasiswa Indonesia terus mengalami peningkatan, dan insya Allah akan mencapai 200 orang tiap tahunnya.
Selanjutnya, Syafrudin menimpali agar kuotanya ditingkatkan menjadi 300 atau lebih agar dapat memberi kesempatan kepada semakin banyak pesantren dan lembaga Islam, termasuk masjid-masjid yang jumlahnya hampir mencapai 1 juta.
Al-Aufi menaruh perhatian serius terhadap usulan ini dan akan membahasnya secara komprehensif bersama pejabat-pejabat yang berwenang di Universitasnya.
Dalam pertemuan itu, Dr. KH. Sofwan Manaf, Pengasuh Pesantren Darunnajah menyebutkan bahwa saat ini terdapat 40 guru dari utusan berbagai pesantren yang sedang mengikuti pelatihan pembelajaran bahasa Arab selama satu bulan di Universitas Islam Madinah. “Tidak menutup kemungkinan kami akan mengirimkan lagi dalam jumlah yang lebih besar,” ujarnya.