RADARPEKALONGAN.ID – Kondisi perairan di Kabupaten Kendal dan sekitarnya saat ini masih diliputi cuaca ekstrem karena besarnya ombak dan angin kencang. Kondisi tersebut memaksa para nelayan menunda aktivitas melautnya dan memilih menambatkan kapal. Pasalnya, kondisi gelombang besar akan meningkatkan risiko kecelakaan laut yang bisa mengancam nyawa para nelayan.
Karena tak melaut, beberapa nelayan memilih mengisi waktu kosongnya dengan memperbaiki jaring ikan dan kapalnya, atau sebagian lagi juga memanfaatkannya dengan memancing.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh para nelayan di Kelurahan Bandengan. Sebagian besar mereka memilih tidak melaut, karena kondisi laut yang cukup ekstrem. Tiga hari terakhir ini, gelombang laut cukup besar, disertai dengan angin, sehingga cukup berbahaya bagi perahu yang melaut.
Baca Juga:Bobol Rumah Dokter di Batang, Gasak Uang Ratusan Juta, Pelaku Ternyata Tetangga Korban16 DPO KPK Sudah Ditangkap, Harun Masiku dan 4 Tersangka Lain Masih Buron
Ngatari, nelayan Bandengan mengaku tidak berani melaut, karena ombaknya terlalu besar. Ada satu perahu yang terguling, karena terkena ombak, meski tidak ada korban. Ia memilih berdiam di rumah, menunggu kondisi laut normal kembali. “Kalau nggak melaut ya nganggur atau memperbaiki perahu, jaring, ada juga yang mancing,” katanya, kemarin.
Sementara nelayan lainnya, Syair mengatakan, saat gelombang laut cukup besar, nelayan susah mendapatkan ikan. Untuk saat ini hasil tangkapan berupa rajungan dan udang, namun tidak banyak. Karena stok langka, harga rajungan dan udang pun mengalami kenaikan. “Saat ini dapatnya udang dan rajungan, tergantung alatnya, tapi dapatnya sedikit,” ungkapnya
Saat ini harga rajungan yang berukuran besar mencapa Rp 40 ribu per kilogram. Padahal biasanya hanya sekitar Rp 25 ribu per kilogram. Untuk harga udang berukuran besar mencapai Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan udang kecil mencapa Rpi 30 ribu per kilogram, padahal biasanya hanya sekitar Rp 15 ribu per kilogram. (lid/sef)