KAJEN,Radarpekalongan.id – Jalan ambles di Karyamukti, Desa Garung Wiyoro, Kecamatan Kandangserang, hingga kemarin belum ada penanganan. Jalan ini ambles sedalam 1,5 meter, dengan panjang amblesan 30 meter dan lebar 3 meter. Sementara ini warga terpaksa gunakan jalan-jalan sempit untuk mobilitas.
Menurut Danramil Kandangserang Lettu Inf Jumarno, itu jalan perkampungan. Ambles pada Senin (27/12/2022) lalu. Diduga karena tanah labil, ditambah hujan tiga hari berturut-turut. “Sampai hari ini, belum ada penanganan apa-apa. Masih dibiarkan begitu saja,” ucapnya.
Menurut Jumarno, jalan itu sebenarnya sudah sering diperbaiki. Namun tetap saja ambles. Memang selama ini belum ada perbaikan total dan komprehensif untuk jalan itu agar benar-benar layak dilintasi.
Baca Juga:Tertangkap Tangan akan Curi Kambing, 2 Pemuda Dimassa, Motor Pelaku DibakarMiris, Usai Sarapan Bareng Istri, Mantan Tukang Kayu di Pekalongan Gantung Diri
“Sementara ini warga masih menutup jalan tersebut. Kalau hujan, warga yang tinggal di atas jalan itu diungsikan untuk antisipasi ada amblesan yang lebih luas,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, jalan sepanjang 30 meter dengan lebar 3 meter di Dukuh Karyamukti, Desa Garung Wiyoro, Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan ambles. Akibatnya mobilitas warga di daerah pegunungan ini terganggu. Warga terpaksa gunakan jalan-jalan gang sempit di perkampungan untuk mobilitas kesehariannya.
Danramil Kandangserang Lettu Inf Jumarno, mengatakan, jalan yang ambles tersebut merupakan akses jalan dusun menuju ke rumah-rumah warga. Jalan itu ambles karena curah hujan yang tinggi serta kondisi tanah yang labil.
“Hujan selama 3 hari berturut-turut dan struktur tanah yang labil sehingga turap penahan jalan tidak kuat menahan gerusan air hujan dan membuat jalan di Dusun Karyamukti ambles sepanjang 30 meter, lebar 3 meter,” terang dia.
Dijelaskan, aktivitas warga sampai saat ini agak terganggu. Untuk sementara, mereka memanfaatkan jalan gang-gang rumah warga untuk beraktivitas sehari-hari.
Danramil Lettu Inf Jumarno mengimbau kepada warga khususnya yang rumahnya berada di dekat tebing atau ketinggian agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Sehingga apabila ada tanda-tanda bencana alam lainnya seperti tanah longsor bisa segera diantisipasi, untuk segera mencari tempat yang lebih aman.
“Kami mengimbau agar warga lebih waspada lagi, karena saat ini curah hujan sangat tinggi sehingga potensi kerawanan bencana alam lebih tinggi terutama tanah longsor,” katanya. (had)