KAJEN, Radarpekalongan.id – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur, Rabu (28/12/2022) menerima Kunjungan dari Kepala Staf Kepresidenan RI Muldoko mewakili Presiden RI dengan menggelar penanaman 5000 pohon dengan jenis tanaman keras dan holtikultura di Destinasi Wisata Desa Bukur Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan Lokasi Petak 88 RPH Brondong BKPH Kesesi KPH Pekalongan Timur.
Adapun tanaman keras dan holtikultura jenis Pinus, Mahoni, Afrika, Randu, Durian, Nangka dan Alpokat. Acara tersebut di hadiri oleh Pemerintah Kabupaten Pekalongan Bupati Fadia Arafiq diwakili Sekretaris Daerah Yulian Akbar beserta Jajaran, Kepala Lingkungan Hidup & Kehutanan. Kemudian Kodim, Kapolres Pekalongan, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah, Perhutani KPH Pekalongan Timur beserta Jajaran dan Stakeholder lainnya serta Masyarakat Sekitar.
Dalam kegiatan ini Kepala Staf Kepresidenan Muldoko mewakili Presiden RI Joko Widodo menyampaikan keindahan, keasrian dan kelestarian berasal dari diri semua yang menanam dan merawat lingkungan. Pohon cukup bermanfaat bagi masyarakat dan kondisi lam.
Baca Juga:KSP RI Moeldoko, UMKM Jadi Backbone Perekonomian NasionalAsyik, Liburan Via Tol Alfa Express Rest Area Siap Melayani Kebutuhan Perjalanan Anda
“Semoga tanaman tersebut dapat tumbuh dan dapat mengurangi polusi udara serta dapat mencegah terjadinya bencana tanah longsor yang sering terjadi di Indonesia seperti di Cianjur yang telah memakan korban nyawa baik itu meninggal dan hilang karena bencana tanah longsor, ” katanya.
Untuk itu diharapkan agar Perhutani, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan Stake Holder lainnya serta masyarakat terlibat turut membantu saling menjaga ekosistem yaitu Flora, Fauna. Dengan begitu air dan udara agar lestari, memberikan kesejukan udara tanpa polusi dan dapat berguna bagi masyarakat serta negara juga dapat mencegah terjadinya bencana tanah longsor.
Sekretaris Daerah Pemkab Pekalongan, M Yulian Akbar menyampaikan akan pentingnya menumbuhkan rasa kebersamaan paling menjaga ekosistem yang lestari karena itu tidak mudah. Akatetapi setelah melihat peristiwa bencana di televisi dan media sosial di harapkan bisa membuat hati masyarakat bisa tumbuh. Semua bisa terlibat di dalamnya yaitu Stake Holder, Pemerintah Daerah dan masyarakat turut menjaga.
“Dengan adanya Destinasi Wisata ini sangat berterimakasih kepada semua unsur yang terlibat. Hal ini dapat menumbuhkan rasa saling belajar dan saling mencari pendapatan untuk masyarakat, pemerintah kabupaten dan negara. Semoga dengan saling menjaga, merawat dapat mencegah terjadinya bencana tanah longsor,” ungkapnya.