SEMARANG,Radarpekalongan.id – Merespon perubahan zaman yang semakin maju, Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi digitalisasi data masjid NU se-Jawa Tengah yang dihadiri 36 LTM PCNU se-Jateng di aula gedung PWNU Jawa Tengah.Ketua Panitia Acara, Ismail Marzuki mengatakan, NU sebagai organisasi islam di indonesia harus mampu merespon perubahan zaman yang semakin maju. Caranya, kata dia dengan membangun kesadaran tentang pentingnya digitalisasi.“NU harus merespon perkembangan zaman termasuk di dalamnya adalah digitalisasi data masjid,” katanya di sela acara. Menurutnya, digitalisasi data masjid penting dilakukan mengingat masjid-masjid di bawah naungan NU belum terdata secara rapi.“Melalui acara ini agar data menjadi satu pintu. Karena selama ini, data masjid masih banyak versi,” teranganya.“Nanti kan didata termasuk nama dan alamat masjid secara rinci.” lanjutnya.Langkah yang ditempuh LTM pun mendapat restu dari Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim. Dalam pemaparan materinya, pria yang akrab disapa Gus Huda mendukung penuh upaya LTM NU dalam melakukan digitalisasi data masjid NU se-Jawa Tengah. “Kalau segera dilaksanakan saya tidak pesimis. Saya kira dalam waktu satu bulan sudah selesai,” ungkapnya.Sementara itu, Wakil Ketua PWNU Jateng, Prof Musahadi dalam sambutannya mengatakan realitas perkembangan dunia yang semakin maju membuat masyarakat harus lebih adaptif dan responsif.“Dunia kita sudah mengalami lompatan lompatan teknologi yang luar biasa,” katanya saat membuka acara rapat koordinasi dan sosialisasi digitalisasi data masjid Nahdlatul Ulama (NU) se-Jawa Tengah.Hidup di era digital, kata dia, maka segala sesuatunya harus dilakukan pendataan secara baik. Jika hal itu dilakukan, maka pekerjaan manusia akan terbantu. “Kita berada di era big data, era artificial intelligence. Maka perlu pendataan yang lebih baik, pungkasnya. (dur/nu.online)