RADARPEKALONGAN.ID – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kendal tidak hanya berdampak pada rumah rusak dan pohon tumbang, melainkan juga membuat areal padi terendam banjir. Seperti di Kecamatan Rowosari, puluhan hektar tanaman padi kini dalam kondisi terendam air hujan.
Padahal, usia tanam padi-padi ini tercatat masih belia, yakni kisaran dua sampai tiga pekan. Jika air tak kunjung surut, maka tanaman padi terancam mati dan petani pun merugi.
Setidaknya ada tiga desa di Kecamatan Rowosari terdampak banjir di areal persawahan ini, yakni Desa Pojoksari, Bulak, dan Wonotengang. Padi usia dua hingga tiga pekan itu tergenang air sudah dua hari ini. Tak hanya sawah, bahkan ada beberapa ruas jalan yang ikut tergenang akibat luapan saluran irigasi yang tidak mampu menampung debit air. Selain itu juga banyak saluran irigasi atau sungai yang dangkal sehingga membuat air meluap.
Baca Juga:BAF 2022 Sukses, Seniman Apresiasi Dukungan Pemkab-DPRDDianggarkan Rp 4,9 Miliar, Jembatan Klidang Wetan Batang Siap Diperbaiki
Salah seorang petani, Sunari mengatakan, padi usia dua hingga tiga minggu ini areal padi terendam banjir dengan kedalaman 20 – 30 centimeter. Jika air tak surut maka tanaman padi akan mati.
Menurut Sunari, selain karena guyuran hujan deras, areal padi terendam banjir ini juga dipicu oleh saluran irigasi yang mengalami pendangkalan, sehingga debit airnya langsung melimpas ke persawahan.
“Yang dilakukan petani memilih meminahkan bibit padi ke tempat yang tidak banjir agar tak hanyut terbawa banjir. Lebih baih mengamankan bibit padi yang masih bisa diselamatkan,” katanya. (lid/sef)