KAJEN,Radarpekalongan.id – Istilah baby spa bukanlah sesuatu hal yang baru bagi para ibu. Pada beberapa tahun terakhir, layanan spa bayi berkembang sangat pesat terutama di masyarakat perkotaan.
“Bila kita melihat halaman sosial media para ibu, kita pasti dapat melihat foto-foto bayi mereka yang sedang menikmati terapi spa bayi,” ujar Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RSUD Kajen, dr Robby Cahyadi Sp.KFR.
Ditandaskan, spa bayi idealnya harus dilakukan di bawah pengawasan dari terapis yang sudah terlatih, agar tujuan terapi dapat tercapai dan tidak membahayakan bayi tersebut. Menurutnya, spa bayi biasanya terdiri dari dua jenis aktivitas, yaitu hidroterapi dan pijat/masase bayi.
Baca Juga:Yuk Cegah dan Kenali Penyakit Ginjal Sejak DiniPenyakit Mematikan, Yuk Kenali Apa Itu Penyakit Diabetes, Faktor Risiko, dan Cara Pencegahannya
“Hidroterapi adalah terapi menggunakan media air, dimana anak berenang di dalam kolam berisi air menggunakan pelampung di lehernya. Di dalam air, anak dapat dengan bebas menggerakkan tangan dan kakinya mirip seperti keadaan ketika anak masih berada di dalam kandungan ibunya,” terang dia.
Menurut penelitian Allen di Jerman tahun 2017 terdapat beberapa manfaat mengenai hidroterapi ini, antara lain gelombang yang ada di dalam air akan menstimulasi kemampuan anak dalam ketrampilan keseimbangan dan koordinasi, menstimulasi otot-otot tangan dan kaki anak agar menjadi lebih kuat serta beberapa penelitian mengatakan anak mampu belajar berjalan lebih cepat dibandingkan anak yang tidak dihidroterapi. Hidroterapi juga membuat anak lebih relaks, meningkatkan nafsu makannya, memperbaiki pola tidurnya menjadi lebih nyenyak dan meningkatkan ketrampilan motorik, sosial dan kognitifnya.
Selain hidroterapi, biasanya ditambahkan terapi pijat. Menurut penelitian Gupta, seorang peneliti tumbuh kembang anak di Finlandia tahun 2018, terdapat beberapa manfaat dari pijat bayi, yaitu meningkatkan berat badan bayi dimana dapat memperbaiki aktivitas sistem nervus vagus dan peristaltik pencernaan sehingga penyerapan nutrisi dapat lebih baik, memperbaiki pola tidur anak dimana anak menjadi lebih relaks, tidak mudah menangis dan mudah untuk tertidur, mempererat ikatan ibu dan anak melalui sentuhan taktil/raba dari kulit bayi dan ibu.
“Namun bila terdapat keterlambatan atau gangguan tumbuh kembang pada anak, misalnya anak yang belum bisa duduk mandiri di usia 1 tahun, maka spa bayi bukanlah solusi dari permasalahan tersebut,” ungkap dia.