JAKARTA,Radarpekalongan.id – Keputusan pemerintah yang mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) ditanggapi pro kontra dari masyarakat. Merespon hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan, keputusan mencabut PPKM sudah mengacu pada tingkat imunitas masyarakat RI yang telah mencapai lebih dari 98 persen.“Angka angkanya bahwa imunitas kita dari sero survei itu berada di angka 98,5 persen di bulan juli. Angka itu yang kita pakai pegangan bahwa kekebalan imunitas kita itu sudah sangat baik, sehingga tidak perlu seperti negara negara lain, kita harus mengadakan PCR lagi di bandara,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/12).Dia menuturkan, sejak Februari 2022 beberapa negara mengalami puncak baru varian Omicron. Namun, RI berhasil mengendalikan gelombang itu.Jokowi mengungkapkan, Indonesia termasuk sedikit negara dunia yang tidak mengalami gelombang pandemi dalam 10 sampai 11 bulan berturut-turut. Maka dari itu, keputusan mencabut PPKM tidak asal-asalan dan berlandaskan kajian ilmiah.“Artinya pencabutan PPKM ini tidak asal cabut. Dilandasi kajian-kajian sains, termasuk masukan masukan dari para epidemiolog tentang tadi imunitas masyarakat seperti apa, perkembangan virusnya seperti apa, semuanya. Itu sudah melalui kajian kajian dan melihat perkembangan dari bulan ke bulan seperti apa,” terangnya.“Jadi ini sebuah kehati-hatian kita tidak tergesa gesa mencabut pada saat itu meskipun tidak ada lonjakan kasus,” pungkas Jokowi. (dur/merdeka.com)