KAJEN, Radarpekalongan.id – Air banjir di wilayah Pantura Kabupaten Pekalongan, dua hari ini mulai turun. Meski ketinggian air masih 50 centimeter, para pengungsi kini mulai ada yang kembali ke rumah masing masing.
Air mulai turun karena cuaca di wilayah sekitar sudah mulai reda meskipun sesekali terjadi gerimis kecil. Para para pengungsi yang tercatat sebelumnya ada 899 warga kini tercatat tinggal 763 warga.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Raharjo ketika dikonfirmasi, menyampaikan sampai saat ini untuk data sementara jumlah pengungsi bencana banjir di Kabupaten Pekalongan, keadaan 2 Januari 2023 Jam 10.00 Wib jumlah total pengungsi ada 763 warga.
Baca Juga:Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan Dirikan Dapur UmumBanjir, Bayi Usia 6 Hari Ikut Tinggal di Pengungsian
“Jumlah total tersebut, warga mengungsi di Masjid Dupantek Desa Karangjompo Kecamatan Tirto sebanyak 269 warga. Kemudian di Masjid Nur Khasan Desa Pacar ada 336 warga. Mushola Al Ikhwan Desa Pacar Tirto 31 warga, Lokatek Siwalan 81 warga dan Gedung Kopindo Bener Wiradesa ada 46 warga, “katanya, Senin (02/01/2023)
Diakui, jumlah pengungsi mulai turun karena cuaca sudah tidak hujan lagi sehingga ketinggian air mulai turun. Namun demikian apabila air naik lagi maka pengungsi bisa bertambah lagi.
“Kalau hujan lagi maka air bisa naik dan pengungsi bisa bertambah lagi. “
Sedangkan Kepala Desa Pacar Kecamatan Tirto, Ali Mansur mengatakan bahwa air di sekitar Masjid Nur Khasan sudah mulai surut, akantetapi air yang disebelah timur ketinggian di jalan masih sekitar 50-70 centimeter.
“Pengungsi di Dupantex dan Masjid masih ada sekitar 250- an karena sebagian masih merendam rumah, ” ungkapnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan merilis ada enam lokasi pengungsian korban banjir. Adapun pengungsi tercatat sampai Minggu (01/01/2022) ada sekitar 899 warga. (Yon)