KAJEN, Radarpekalongan.id – Meski Kabupaten Pekalongan diguyur hujan lebat, jumlah pengungsi korban banjir justru berkurang.
Kabupaten Pekalongan bagian selatan diguyur hujan lebat selama dua jam lebih, Senin (2/1/2023) malam. Akibatnya, sejumlah desa di Kecamatan Kajen, Karanganyar, Wonopringgo, Doro, dan Kedungwuni dihajar banjir karena drainase dan sungai tak mampu menampung debit air yang besar.
Meski wilayah Kabupaten Pekalongan bagian selatan banjir, tak berimbas pada banjir di wilayah pesisir Kabupaten Pekalongan. Sehingga jumlah pengungsi Rabu (3/1/2023) pagi ini justru berkurang. Dari semalam ada 838 pengungsi berkurang jadi 696 pengungsi.
Baca Juga:Hujan Tiada Henti, Banjir Makin Tinggi, Pengungsi Malam Ini BertambahSekolah Kebanjiran, Guru SMP di Pekalongan Naik Gethek ke Sekolah, Anak-anak Belajar Dari Rumah
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, menerangkan, data sementara jumlah pengungsi bencana banjir di Kabupaten Pekalongan pagi tadi pukul 06.00 WIB, ada 696 pengungsi.
Mereka tersebar di 6 lokasi pengungsian. Yakni di Masjid Dupantek Desa Karangjompo Kecamatan Tirto ada 228 pengungsi, Masjid Nur Khasan Desa Pacar Tirto ada 235 jiwa, Mushola Al Ikhwan Desa Pacar Tirto ada 31 jiwa, Lokatek Siwalan ada 81 jiwa, gedung Kopindo Bener Wiradesa ada 46 orang, dan SD Karangjompo ada 75 pengungsi.
“Kondisi saat ini sudah normal kembali. Untuk banjir di wilayah selatan karena curah hujan tinggi semalam hanya lewat langsung surut,” kata Budi.
“Daerah utara tidak terpengaruh dengan hujan lebat di wilayah selatan,” lanjutnya.
Ditambahkan, debit air tinggi karena hujan lebat semalam mengakibatkan sungai dan saluran drainase tidak bisa menampung. Sehingga meluap ke jalan dan pemukiman warga di Kecamatan Kajen, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Wonopringgo, dan Kecamatan Doro. (had)