PEKALONGAN, Radarpekalongan.id – Sampai dengan Senin (2/1/2023), warga bersama TNI, Polri, BPBD, dan instansi terkait terus bergotong royong menyelesaikan pemasangan sandbag untuk tanggul darurat di Sungai Meduri, Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat.
Warga bahkan melakukannya hingga sore hari menjelang maghrib. Sandbag dropping dari PSDA Pemali Comal dan DPUPR itu diturunkan di Meduri Gg 12, kemudian dibawa menggunakan perahu dan diangkut secara manual menggunakan kereta dorong ke lokasi tanggul yang jebol.
Sebagaimana telah diberitakan, tanggul di sisi barat Sungai Meduri jebol sepanjang kurang lebih 15 meter pada Minggu (1/1/2023) dini hari. Menyebabkan air dari sungai limpas menggenangi permukiman warga.
Baca Juga:Brimob Dirikan Dapur Lapangan, Bantu Suplai Makanan untuk Korban Banjir yang Tidak MengungsiMbah Surip di Pengungsian: Dua Cucu Kembar Saya Butuh Susu
Pantauan hingga Senin sore, sebagian besar tanggul di Sungai Meduri sudah ditutup dan diperkuat menggunakan sandbag, atau karung berisi tanah. Sedangkan titik tanggul yang jebol sudah dipasangi trucuk bambu, dan segera ditutup menggunakan sandbag.
Adapun kondisi banjir di sekitar bantaran Sungai Meduri, terpantau sudah mulai surut. Ketinggian air berkisar antara 20 cm sampai 50 cm. Sebelumnya, ketinggian banjir sempat mencapai 1 meter.
Warga bersyukur, pada Senin ini banjir tidak diperparah dengan rob. Sehingga air dari permukiman bisa dibuang ke sungai, baik menggunakan mesin pompa maupun mengalir secara alami.
Sebelumnya, Danramil Pekalongan Barat Kapten Inf Abdul Mutholib mengatakan pihaknya mengerahkan anggotanya untuk membantu membuat tanggul darurat.
“Mudah-mudahan tanggul darurat ini bisa segera selesai kita kerjakan, sehingga paling tidak akan bisa mengatasi sementara dampak limpasan air yang masuk ke permukiman warga. Pompa-pompa air yang ada juga dimaksimalkan untuk mengurangi genangan banjir di permukiman,” kata Danramil.
Camat Pekalongan Barat M Taufiqurrohman mengatakan bahwa dalam penanggulangan banjir pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait seperti Dinas PUPR, BPBD dan Dinas Sosial, menyiapkan beberapa titik untuk pengungsian terutama di Kelurahan Tirto, yang menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah.
“Kita sudah koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Pekalongan dan instansi terkait untuk penanganannya. Selain itu, kita bersama TNI, masyarakat dan relawan bergotong royong menanggulangi secara darurat dan setelah ini harapannya penanggulangannya lebih komprehensif,” imbuhnya. (way)