Menurut Nasron, Pemkab Pekalongan belum saatnya mempercantik alun-alun. Sebab, kata dia, masih banyak pekerjaan jalan rusak yang perlu perhatian. Nasron pernah menyatakan tak setuju dengan usulan proyek penataan alun-alun saat dia di Badan Anggaran. Ia pun kerap tak hadir di pembahasan proyek tersebut.
“Tapi kalau memang bersikukuh itu untuk kebanggaan Pekalongan, ya, tidak apa-apa. Tapi pembangunannya jangan asal-asalan begitu dong,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Meski demikian, Nasron mengapresiasi Pemkab Pekalongan yang belum membayar biaya pembangunan alun-alun itu ke kontraktor. “Iya itu benar, bagus, belum dibayar. Tapi dinas terkait mestinya peka dengan hasil yang begitu. Jangan menunggu kami teriak baru diperbaiki,” ujarnya.
Baca Juga:Quick Respon, Polres Pekalongan Bersama Jajaran Evakuasi Longsor di 2 DesaNongol dari Gang di Pantura Pekalongan, Pemotor Dihajar Truk, Warga Siwalan Meninggal
Sekda Kabupaten Pekalongan Yulian Akbar menanggapi koreksi dari Komisi III DPRD itu sebagai masukan. Ia sudah meminta DPU Taru, PPKOM, dan kontraktor segera melakukan perbaikan dan evaluasi. Ia menyebut, pekerjaan alun-alun itu memang masih dalam pemeliharaan.
“Saya juga melakukan pengecekan. Memang ada beberapa catatan kerapian dan segala macam yang juga saya minta segera diselesaikan. Termasuk replika Al-Quran yang belum bisa berputar,” ungkapnya.
Akbar mengatakan, dalam pekan ini Alun-alun Kajen akan ditutup sementara. Sebab kontraktor butuh waktu untuk memperbaiki semua bagian yang masih kurang. “Insya Allah hari Jumat pekan ini kami tutup sementara untuk perbaikan. Yang pasti saya sudah menugaskan PPKOM maupun Dinas PU, pekerjaan harus sesuai dengan spek, harus sesuai dengan kontrak,” tegas Akbar. (had)