KAJEN,Radarpekalongan.id – Meski rasanya pahit, manfaat pare (Momordica charantia) ternyata banyak untuk kesehatan. Buah yang kerap digunakan untuk lalapan ini kaya mineral nabati, kalsium, fosfor, dan karotenoid. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa pare mengandung alpha-momorchorin, betamomorchorin, dan MAP30 (momordica antiviral protein 30) yang bermanfaat sebagai anti HIV/AIDS.
Namun perlu ketahui pula, biji pare mengandung triterpenoid yang mempunyai aktivitas anti-spermatozoa. Penggunaan biji pare secara tradisional dengan maksud untuk mencegah AIDS dapat mengakibatkan infertilitas pada pria. Dalam penelitian lainnya menyatakan bahwa konsumsi pare dalam jangka panjang, baik dalam bentuk juz, lalap atau sayur, dapat mematikan sperma, memicu impotensi, merusak buah zakar dan hormon pria, bahkan berpotensi merusak liver. Dalam hal ini bagi wanita hamil, sebaiknya konsumsi pare dibatasi, karena percobaan pada tikus menunjukkan pemberian juz pare menimbulkan keguguran.
Bagi masyarakat Jepang bagian selatan, pare dimanfaatkan sebagai obat pencahar, laksatif, dan obat cacing. Di India, ekstrak buah pare digunakan sebagai obat diabetik, obat rheumatik, obat gout, obat penyakit liver dan obat penyakit limfa.
Baca Juga:Dikira Hanya Sampah dan Sering Dibuang, Ini 6 Manfaat Rambut Jagung untuk KesehatanKerap Mogok Saat Terabas Banjir, Ini 4 Tips Aman Naik Motor Saat Banjir
Di dalam pare terkandung beragam nutrisi penting, yaitu : vitamin, seperti vitamin A, C, E, B1, B2, B3, dan B12; mineral, seperti zat besi, kalsium, kalium, zinc, magnesium, dan fosfor, karbohidrat dan serat; serta antioksidan, seperti fenol, flavonoid, lutein, dan zeaxanthin. Oleh karena itu, pare yang banyak dijumpai di kebun dan pekarangan rumah di pedesaan ini sudah sejak lama dipercaya sebagai tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat mengonsumsi pare seperti dilansir https://yankes.kemkes.go.id dan https://dinkes.kalbarprov.go.id/, di antaranya:
- Menurunkan kadar gula darah
Pare memiliki senyawa yang dapat bertindak seperti insulin, yang bertugas mengolah gula darah untuk menjadi energi di dalam sel tubuh. Beberapa penelitian juga membuktikan bahwa konsumsi pare dapat mengurangi kadar gula darah dan menurunkan HbA1c penderita diabetes tipe 2. Meski demikian, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut karena ada pula studi yang menyatakan bahwa pare tidak memiliki dampak signifikan sebagai pengobatan diabetes.