SEBAGAI Ideologi bangsa, Pancasila terdiri dari seperangkat nilai dan norma yang seyogyanya terinternalisasi dalam diri setiap rakyat Indonesia. Ya, Pancasila adalah ruh yang menggerakkan aktivitas keseharian bangsa Indonesia. Karena itulah pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi sebuah urgensi. Nilai-nilai Pancasila sebagai petunjuk dan pedoman dalam melaksanakan aktivitas, sebaiknya diperkenalkan siswa sejak dini. Menurut Notonagoro (1967) menyatakan bahwa lima unsur yang terdapat dalam Pancasila bukanlah hal yang baru dalam pembentukan negara Indonesia, melainkan sudah ada sebelumnya , dan selamanya telah dimiliki oleh rakyat serta bangsa Indonesia yang mana ada dan hidup dalam jiwa masyarakat.
Oleh karena itu, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila wajib untuk diperkenalkan dan dilestarikan kepada siswa. Seperti yang kita tanamkan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sojomerto Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal melalui pembelajaran tematik tema 7 muatan pembelajaran PPKn KD 3.1 menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran ini selain siswa dituntut dapat menganalisis nilai-nilai Pancasila , siswa diharapkan juga mampu mensyukuri keberadaannya sehingga mudah mengamalkan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan rumah, lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Berdasarkan pengalaman pembelajaran PPKn tahun sebelumnya yang dilaksanakan ternyata sebagian besar siswa belum bisa menganalisa nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. Hal tersebut terlihat dari hasil penugasan serta penilaian yang telah dilaksanakan penulis. Kondisi ini terjadi dikarenakan faktor siswa sebagai obyek pembelajaran maupun guru sebagai pembimbing dalam proses pembelajaran. Untuk melatih siswa memahami nilai-nilai Pancasila yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan model pembelajaran yang serasi, sehingga dapat dijadikan faktor pendukung terwujudnya tujuan pembelajaran.
Baca Juga:Dukung Pemilu Serentak 2024, Ketum PBNU: Untuk Mengurangi KeteganganResmi Berdiri, Lembaga Wakaf Uang Assalam Siap Bangun Peradaban Bangsa Lewat Wakaf
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan kali ini adalah model pembelajaran inquiry learning. Menurut Carin dan Sund dalam Ahmad (2005) menyatakan bahwa inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa guna mencari dan menyelidiki masalah secara sistematis, kritis, logis serta analisis sehingga siswa dapat merumuskan sendiri, perumusan mereka dengan rasa percaya diri.