KAJEN, Radarpekalongan.id – Banyak penyandang diabetes takut ngemil, berikut cemilan aman untuk penyandang diabetes, ada telur, kacang kedelai, hingga buah segar.
Berhenti mengonsumsi camilan dan memilih untuk menahan rasa lapar justru tidak baik untuk pasien diabetes. Cemilan yang bergizi juga bermanfaat untuk melengkapi asupan gizi sehari-hari. Anda hanya perlu memilih cemilan yang tepat untuk pasien diabetes. Pada pasien diabetes (diabetesi), kadar gula darah bisa naik sehabis makan dan bisa merosot ketika tidak makan.
Meskipun penderita diabetes memiliki masalah dalam mengatur kadar gula darah, bukan berarti makan cemilan adalah sebuah pantangan untuk diabetes. Justru, ngemil adalah hal penting untuk diabetesi, terutama pasien diabetes tipe 1. Kuncinya, pilihlah cemilan yang aman untuk diabetesi.
Baca Juga:Jangan Sampai Jalani Perawatan Seumur Hidup, Yuk Pahami Cara Mencegah Diabetes Melitus Tipe 2Hujan Intensitas Tinggi, Yuk Waspadai Tanda-tanda akan Terjadinya Longsor
Hindarilah cemilan yang mengandung banyak gula atau punya indeks glikemik tinggi. Pasalnya, kedua jenis cemilan tersebut bisa membuat kadar gula darah melonjak dengan cepat. Selain jenis, penting juga untuk mengatur seberapa banyak asupannya. Cemilan yang baik untuk pasien diabetes adalah yang mengandung karbohidrat kurang dari 20 – 30 gram.
Hellosehat.com merekomendasikan cemilan sehat untuk pasien diabetes, yakni:
- Satu atau dua butir telur rebus
Cemilan nikmat biasanya aneka macam gorengan, seperti tempe, mendoan, bakwan, atau kentang goreng. Namun, makanan itu dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung. Ketimbang gorengan, pasien diabetes lebih baik memilih telur rebus untuk cemilan. Satu butir telur hanya mengandung 1/2 gram karbohidrat. Artinya, kadar gula darah Anda tidak akan naik secara mendadak jika mengonsumsi telur rebus.
Sebuah riset yang diterbitkan pada British Journal of Nutrition seperti dilansir hellosehat.com mengamati efek konsumsi telur pada pasien diabetes. Sebanyak 65 pasien diabetes tipe 2 diminta memakan dua butir telur setiap hari selama 12 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan kadar gula darah puasa dan HbA1c yang lebih rendah. Keduanya merupakan indikator untuk mengukur gula darah jangka panjang.
Meski boleh dan baik, diabetesi sebaiknya membatasi konsumsi telur utuh hingga 3 kali dalam seminggu. Namun, jika Anda hanya makan bagian putih telurnya, Anda bisa mengonsumsi lebih banyak dari itu.